Bisnis.com, MEDAN – Infrastruktur penunjang bakal diadakan agar minat wisata di Sumatra Utara seperti Danau Toba dan Nias meningkat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Irman Dj. Oemar, mengatakan sejumlah proyek infrastruktur akan diadakan untuk meningkatkan minat wisata seperti di Danau Toba dan Nias.
Berdasarkan draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga 2023, proyek di Danau Toba yakni pembangunan akses penghubung dengan Bandara Kualanamu yang melewati Deli Serdang-Serdang Bedagai-Simalungun-Karo.
Kemudian, jalan akses pendukung yang akan menghubungkan Labuhanbatu Utara dan Toba Samosir. Lalu, jalan lingkar luar Danau Toba yang melewati Karo-Dairi-Samosir-Humbanghasundutan-Tapanuli Utara-Toba Samosir-Simalungun.
Proyek lain yang akan diadakan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Danau Toba, TPA di kawasan Danau Toba dan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional.
Sementara itu, di Nias akan diadakan pertama, proyek jalan lingkar luar Pulau Nias. Jalan ini akan melewati Gunung Sitoli-Nias Induk-Nias Selatan-Nias Barat-Nias Utara. Kedua, Pelabuhan Pulau Tello di Nias Selatan. Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nias Selatan.
Terakhir, tempat pembuangan akhir (TPA) akan dibangun di Nias Selatan. "Sejumlah proyek ini akan meningkatkan ketersediaan infrastruktur ke wilayah strategis di kawasan pariwisata," kata Irman.
Dari sisi promosi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan upaya untuk mengundang pelancong masih kurang. Menurutnya, promosi melalui acara Festival Danau Toba (FDT) dampaknya belum signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
"Selama ini FDT yang diselenggarakan terkesan seremonial, hingga kurang menarik para pengujung untuk datang," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat dari Januari hingga November 2018, wisman asal Malaysia berkontribusi paling besar yakni 68,73% dari total wisman. Sisanya Singapura 7,71%, China 2,98%, Australia 1,95%, Jerman 1,82%, India 1,47%, Amerika Serikat 1,37%, Taiwan 1,31%, Thailand 1,29%, dan Inggris 1,22%.
Dari sisi kunjungannya, selama 11 bulan pertama 2018, realisasi kunjungan wisman dari 10 negara ini ke Sumut menyentuh 162.425 kunjungan atau naik 16,16% dibandingkan dengan periode yang sama 2017 yaitu 139.833 kunjungan.
Meski demikian, secara total selama setahun kunjungan justru turun 17,1% dibandingkan dengan 242.150 kunjungan sepanjang 2017 menjadi 200.530 kunjungan pada 2018.
Adapun, dari empat titik kedatangan, 196.978 orang datang dari Bandara Kualanamu, 124 orang dari Pelabuhan Belawan dan 3.428 orang melalui Pelabuhan Tanjungbalai Asahan untuk periode Januari hingga November 2018.