Bisnis.com, JAKARTA – Tahun Baru Imlek 2570 yang jatuh pada 5 Februari 2019 akan menjadi momen penting, khususnya bagi masyarakat Tionghoa. Sebagian menyebut ini adalah tahun babi tanah, tapi sebagian ahli feng shui menyebut tahun babi kayu.
Konsultan fengsui Dian Setyawan –yang terkenal dengan nama Mas Dian – Imlek 2570 adalah tahun babi kayu. “Menurut saya yang betul untuk menghitung suasana alam itu, babi kayu [bukan babi tanah]. Ini kadangkala menjadi kontroversial,” katanya kepada Bisnis.
Bagi yang menulis babi tanah, ujar Mas Dian, karena mereka menghitung dasarnya kata per kata saja. Padahal, lanjutnya, rumusan batang langitnya itu ji dan cabang buminya hai.
“Ji itu unsurnya tanah, hai itu air atau orang menyebutnya babi. Kalau umum, belajarnya hanya translate bahasa Inggris, mereka menyebutnya babi tanah.”
Menurut Mas Dian, untuk menganalisis kondisi kehidupan maka apa yang berpengaruh itu harus benar. Jika unsurnya tidak benar maka prediksinya pasti salah.
“Misalnya tahun kemarin mereka menyebutnya anjing tanah, saya menulis dalam buku anjing kayu. Bedanya, kayu ini merusak tanah dampaknya sepanjang tahun kemarin musibah selalu berasal dari gempa bumi, tanah longsor, bisnis properti pun sangat lesu. Kalau unsurnya tanah, berarti harga properti mulai baik, bencana tidak ada yang berkaitan dengan tanah.”
Kondisi Sosial-Politik
Konsultan fengsui itu menyebut bahwa tahun ini akan ada banyak skandal yang muncul di tengah masyarakat. Menurutnya, skandal itu tidak harus percintaan atau perselingkuhan, namun bisa dalam bentuk skandal korupsi dan masalah publik.
Menurutnya, skandal ini dilakukan oleh banyak orang di lingkungan kita. “Banyak sekali yang akan terbongkar. Dampaknya macam-macam, intinya negatif.”
Tahun babi juga membuat banyak orang yang sifatnya tebal muka, naif, salah tidak mau mengaku salah, dan emosional. Sifat-sifat buruk itu berdampak sangat merugikan.
Untuk kondisi politik, Mas Dian tak bisa melihat kubu mana yang memang dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Di dalam politik ini kita tahu yang bertarung siapa. Pak Jokowi dengan kelahiran 1961, shionya kerbau. Pak Prabowo shionya kelinci. Di dalam putaran babi ini ada tiga shio yang bagus, shio kelinci bagus, shio kambing bagus, dan shio macan fifty-fifty,” sebutnya.
Kemudian ada empat shio yang kurang baik, khususnya shio kelahiran ular yang sedang mengalami tekanan sangat berat sekali. Adapun shio macan fifty-fifty, bisa baik bisa tidak, tergantung apa yang ditabur di tahun lalu.
“Kemudian shio monyet, itu sering kali dirugikan atau dilukai orang, dan shio babi sendiri seringkali dikhianati.”