Bisnis.com, JAKARTA - Tidak ada tempat yang tidak bisa dijelajahi manusia, bahkan hingga ke samudra terdalam dan tergelap. Namun, tidak berarti semua tempat bisa ditemukan dengan mudah.
Dilansir dari relocationtarget.com, berikut adalah 11 tempat yang paling susah ditemukan di berbagai belahan dunia.
1. Pulau Palmerston
Pulau Palmerston terletak 2.000 mil dari baratlaut New Zealand. Pantai pasir putih ini hanya dihuni oleh 62 orang, 59 di anatarnya adalah keturunan langsung dari seorang pria bernama William Marsters, yang menetap di tempat itu. Tidak ada toko ataupun pasar di Palmerston karena masyarakat di sana tidak menggunakan uang kecuali untuk membeli persediaan dari dunia luar.
Palmerston juga biasanya dikunjungi oleh kapal pasokan dua kali setahun. Jangan berharap banyak, hanya ada 2 telepon di pulau ini dan anda bisa mendapatkan akses internet selama 4 jam per hari. Listrik saja hanya menyala 6 jam per hari.
2. Desa Supai, Arizona
Terlepas dari kenyataan bahwa Grand Canyon adalah salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat, Desa Supai di dekatnya jarang dikunjungi.
Pusat suku dari Suku Havasupai, Supai adalah sebuah desa terpencil yang terletak di cabang barat daya tebing. Untuk bisa mencapai desa ini, pengunjung harus mendaki perjalanan berat sejauh 8 mil atau bisa juga dengan menunggang kuda, kecuali jika pengunjung menggunakan helikopter.
3. Oymyakon, Rusia
Untuk kamu yang menyukai tempat ekstrem, Oymyakon bisa menjadi pilihan. Lokasi terpencil ini adalah tempat terdingin terdingin di planet ini, dengan suhu rata-rata -58 derajat. Tidak ada air yang mengalir karena semuanya beku. Di tempat yang berpenduduk 500 orang ini, matahari hanya bersenar selama 3 jam sehari.
4. Pulau Pitcairn, Wilayah luar Inggris
Bagi yang pernah mendengar cerita 'Mutiny on the Bounty', Anda akan mengenali Pulau Pitcairn sebagai lokasi yang dihuni oleh para pemberontak di kisah itu pada 1790.
Pulau Pitcairn terletak 3.300 mil dari Selandia Baru, yang memainkan peran sebagai kantor pusat administratif pulau. Saat ini hanya ada 50 orang yang menyebut Pitcairn rumah mereka, jarang ada penghuni baru yang menetap di sana.
5. Mata Air Siwa, Mesir
Meskipun merupakan lokasi bersejarah yang menarik, yaitu Pemandian Cleopatra, Oasis Siwa tidak secara teratur dikunjungi karena berjarak 5 jam perjalanan bus dari Kairo. Tetapi isolasi daerah ini telah membuat bahasa Siwi dan budaya penduduk Amazigh terjaga dengan sangat baik.
Di oasis ini, Anda bisa berkesempatan berenang di Pemandian Cleopatra, mata air mineral mewah, serta mencicipi buah zaitun dan kurma yang ditanam secara lokal. Juga ada pondok ramah lingkungan yang terbuat dari lumpur dan garam untuk menampung para pengunjung.
6. Pulau Socotra, Yaman
Pulau Socotra hanya memiliki 40.000 penduduk. Pulau juga menampung 800 spesies tanaman langka, beberapa dengan bentuk aneh. Faktanya, penampilan yang tidak biasa dari tanaman-tanaman ini, 1/3 di antaranya tidak dapat ditemukan di tempat lain di Bumi. Pulau ini terletak sekitar 400 mil dari ibukota Yaman dan memiliki iklim padang pasir tropis.
7. Tristan da Cuhna
Pulau terpencil ini merupakan gunung berapi yang ditinggali sekitar 258. Banyak kenyamanan yang bisa Anda temukan di Tristan da Cunha, termasuk toko, sekolah, gereja, dan rumah sakit. Tidak ada jaringan listrik, tetapi penduduk memiliki generator gas untuk listrik.
Untuk berkunjung, Anda harus merencanakannya dengan cermat. Ini merupakan perjalanan dengan menggunakan perahu sejauh 1.732 mil dari Cape Town, Afrika Selatan, dan kapal-kapal yang mengunjungi pulau itu hanya 9 kali per tahun.
8. Utqiagvik, Alaska (Barrow)
Kota dingin ini memiliki dua nama. Barrow adalah nama yang diberikan untuk menghormati Sir John Barrow, Sekretaris ke-2 Angkatan Laut Inggris, meskipun tidak jelas mengapa. Tetapi, bukti arkeologis menunjukkan bahwa orang telah tinggal di sana setidaknya sejak 500 Masehi. Penduduk asli menyebutnya kota Utqiagvik. Kota ini hanya dapat diakses dengan naik pesawat 1 ½ jam dari Anchorage.
9. La Rinconada, Peru
Ini adalah tempat tinggal manusia tertinggi di dunia, berlokasi di ketinggian lebih dari 16.000 kaki. Pengunjung yang datang ke kota ini sering mengalami gejala penyakit ketinggian, termasuk sakit kepala, mual, dan sesak napas.
Sekitar 50.000 orang tinggal di kawasan ini, tetapi mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan di sebuah komunitas tanpa fasilitas, infrastruktur, atau pipa ledeng.
10. Bantam, Kepulauan Cocos (Keeling)
Kepulauan Cocos terletak sekitar 1.700 mil dari Perth, Australia, ditinggali oleh sekitar 600 orang. Meskipun terisolasi, daerah itu juga mengundang pariwisata. Mereka bisa berkegiatan seperti snorkeling, selancar, kitesurfing, dan mengamati burung yang tersedia. Ada penerbangan dua kali seminggu dari Perth.
11. Changtang, Tibet
Chantang Tibet, yang biasa disebut atap dunia, dataran tinggi 990 mil ini hanya dihuni oleh orang-orang nomaden yang disebut Changpa. Jika menyukai iklim dingin dan gersang di Chantang, Anda dapat mengakses area tersebut melalui Bandara Leh, Stasiun Kereta Udhampur, atau dalam kendaraan dari Manali atau Srinagar. Namun, Anda memerlukan izin untuk masuk, dan harganya bisa mencapai ribuan dolar.