Bisnis.com, JAKARTA – Kurangnya intensitas tidur secara berkepanjangan bisa mengubah seseorang menjadi seperti zombi.
Para ahli berpendapat hal ini merupakan fenomena global yang membuat orang semakin jauh ke arah perilaku yang tidak rasional dan tidak seimbang. Ahli biologi evolusi dari Queensland Brain Institute Dr. Bruno van Swinderen mengatakan kebanyakan orang merasa kurang tidur karena stres, jam kerja, paparan cahaya atau layar, dan faktor gaya hidup lainnya.
“Ada eksperimen kurang tidur yang terjadi di dunia saat ini. Semua orang tidak cukup tidur,” ujarnya, seperti dilansir dari Abc.net.au, Senin (18/3/2019).
Kondisi tersebut membuat tubuh tidak berfungsi dengan maksimal, cenderung mudah lesu, letih, dan kurang bergairah.
Sementara itu, seorang psikolog sekaligus peneliti tentang tidur, Dr. Sally Staton, mengungkapkan bahwa tidur semakin diteliti sebagai masalah sosial oleh para ilmuwan.
“Kita mungkin pada titik yang sangat kurang tidur, bahkan tidak menyadari betapa kita sebenarnya kurang tidur,” tuturnya.
Staton menjelaskan salah satu penyebab kurang tidur adalah akibat paparan cahaya atau layar ketika berbaring di tempat tidur pada malam hari untuk menonton video lewat smartphone. Hal itu membuat waktu tidur menjadi terkikis dan ini sangat jamak dilakukan oleh banyak orang.
Meski dia menertawakan analogi zombi, tetapi Staton setuju dengan hal itu.
“Secara historis [tidur] telah dilihat sebagai satu kesatuan dengan diet sehat dan olahraga dalam hal tiga pilar kesehatan, tetapi sekarang menjadi lebih dikenal sebagai bagian mendasar dari gaya hidup sehat kita,” tambahnya.
