Bisnis.com, JAKARTA - Seberapa sering Anda belibur bersama keluarga? Kualitas hubungan di keluarga Anda mungkin saja bergantung pada intensitas berlibur bersama.
Survey yang diselenggarakan oleh www.lonelyplanets.con pada tahun lalu menyatakan bahwa rata-rata orang tua mengajak anaknya pergi berlibur sebanyak 2 hingga 3 kali dalam satu tahun. Survey tersebut juga menyimpulkan bahwa traveling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hubungan sebuah keluarga.
Mengapa perlu untuk sebuah keluarga berlibur bersama? Sebanyak 42% orang tua mengorbankan waktunya bersama keluarga untuk karier atau pekerjaan, sementara 58% responden menyatakan bahwa hal tersebut berdampak pada kualitas hubungan mereka dengan keluarga.
Psikolog anak dan keluarga dari Rumah Dandelion Nadya Pramesrani menyatakan, ada beberapa manfaat travelling bagi keluarga. Salah satunya adalah mempererat kelekatan dan bonding serta memberikan memori seumur hidup kepada anggota keluarga.
"Memori positif itu membantu anak menghadapi situasi dimana mereka sudah beranjak remaja dan banyak menghadapi pertengkaran orang tua, bisa meminimalisir anak-anak kabur dari rumah, meminimalisir mereka semakin menjauh dari keluarga," jelas Nadya.
Bagi orang tua, atau pasangan suami-istri, traveling bersama juga bisa meningkatkan kualitas hubungan, sehingga menurunkan risiko perceraian. Berlibur bersama juga diyakini mampu meningkatkan kebahagiaan individu dan keluarga sehingga memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.
"Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa traveling meningkatkan level of happines, merendahkan angka stress dan meningkatkan tingkat kualitas hidup seseorang," katanya.
Tak berhenti sampai disitu, bagi anak usia 6 hingga 12 tahun, upaya memaksimalkan tumbuh kembang juga bisa dilakukan melalui traveling.
Nadya mengatakan, liburan akan memberikan anak pengalaman langsung yang tidak di dapat melalui teori di dalam kelas. Pengalaman dan pengetahuan seperti bersosialisasi dengan penduduk yang berbeda budaya, adat atau kebiasaan, akan memberikan anak pemahaman yang lebih utuh mengenai perbedaan dan toleransi.
Anak-anak juga dapat mengasah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi tersebut membantu mereka menjadi pribadi yang mudah bergaul dan cakap dalam berkomunikasi saat beranjak remaja.