Bisnis.com, JAKARTA – Festival tahunan Thailand, Songkran yang dikenal sebagai perang air terbesar di dunia tahun ini dikabarkan akan lebih kecil penyelenggaraannya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, salah satu distrik wisata terkenal di Bangkok membatalkan perayaannya untuk menghindari bentrokan dengan persiapan prosesi memahkotai raja baru Thailand.
Thailand merayakan Songkran sebagai Tahun Baru tradisionalnya pada 13-15 April 2019. Pada acara tersebut, orang-orang akan bersuka ria saling memercikkan air tak terbatas yang tersedia dalam tong-tong besar di pinggir jalan.
Akan tetapi, penobatan Raja Maha Vajiralongkorn yang akan dilangsungkan pada 4-6 Mei 2019 membuat distrik Khaosan telah membatalkan perayaan Songkran dengan alasan yang telah disebutkan.
“Pihak berwenang sedang mempersiapkan penobatan dan kami berada tepat di tengah-tengah daerah yang terlibat, seingga jika kami menyelenggarakan festival Songkran akan sulit,” kata Piyabutr Jiwaramonaikun, Ketua Aosisasi Bisnis Jalan Khaosan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/4/2019).
Toko-toko yang ada di jalan Khaosan akan tetap buka seperti biasa pada hari penyelenggaraan Songkran, tetapi mereka tidak akan menyediakan tong air dan bubuk berwarna.
“Turis dan orang Thailand masih bisa melakukan perang air di daerah itu, tapi bisnis lokal tidak akan menyelenggarakannya secara resmi,” imbuhnya.
Dua pejabat setempat mengatakan bahwa daerah itu memang telah diminta untuk tidak mengadakan pesta Songkran.
Justru, pihak berwenang telah merapikan sekitar area yang berhubungan dengan penobatan, seperti mengecat ulang jalan dan bangunan serta membangun kembali trotoar dan menata ulang jalur distrik.