CEO HijUp Diajeng Lestari./Istimewa
Relationship

Cerita Diajeng Lestari Mulai Bisnis di Ruang Empat Meter

Eva Rianti
Minggu, 21 April 2019 - 14:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Diajeng Lestari mengawali bisnisnya pada 2011 di sebuah ruangan berukuran 2x2 meter. Dengan bantuan dua karyawan, dia menawarkan platform HijUp kepada para desainer satu per satu dari rumah ke rumah dan dari bazar ke bazar.

Siapa sangka, HijUp kini menjadi katalisator pertumbuhan industri fesyen muslim Indonesia, bahkan menjadi e-commerce fesyen muslim pertama di dunia.

HijUp telah berkembang menjadi wadah bagi para desainer busana muslim untuk dapat berkembang di kancah internasional. Terdapat lebih dari 200 desainer atau merek yang tergabung di dalamnya dan ekspansinya mencapai lebih dari 50 negara di dunia.

Bukan tanpa tantangan dan perjuangan. Saat mendirikan startup tersebut, Diajeng bercerita bahwa pada awal 2000-an, belum banyak perempuan mengenakan hijab, pilihannya pun kurang fashionable, dan bahkan sulit diterima di lingkungan profesional.

“Saya sendiri merasa sangat sulit untuk menemukan pilihan hijab dan baju yang cocok untuk berbagai occasion. Akhirnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, saya membangun e-commerce ini dengan menawarkan berbagai pilihan modest wear dan hijab untuk berbagai occasion,” ceritanya kepada Bisnis

Kendati dirinya tidak memiliki background di bidang teknologi, HijUp sangat mengandalkan potensi digital untuk mempromosikan brand dan produknya.

Beruntungnya,  dia mendapat dukungan dari suaminya yang berlatar belakang pendidikan IT sehingga mendorongnya untuk bisa dan berani mendirikan e-commerce tersebut. Suaminya tidak lain adalah Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com.   

Keberanian itu nyatanya mengantarkan nama Diajeng Lestari sebagai salah satu perempuan Indonesia yang sukses mendirikan perusahaan berbasis teknologi/ startup.

Perempuan yang memiliki dua anak ini mengungkapkan bahwa industri e-commerce kini sedang menjadi daya tarik banyak orang, termasuk perempuan. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya antusiasme masyarakat yang ingin bergabung dengan HijUp.

Alhamdulillah melihat spirit para perempuan zaman sekarang untuk terampil dan produktif sangat sejalan dengan campaign #EmpowerChange kami. Saya rasa ini seiring pula dengan perkembangan teknologi dan media sosial, masyarakat, khususnya perempuan, dapat lebih mudah mengakses informasi dan inspirasi,” ujarnya.

Jumlah karyawan perempuan yang bekerja di HijUp sendiri saat ini 56% adalah perempuan. Perempuan pun memiliki kesempatan untuk memimpin, secara seimbang beberapa divisi di HijUp dikepalai oleh perempuan.

Dalam memimpin, Diajeng mengaku selalu memberikan ruang kepada tim untuk bereksplorasi dan berkarya serta memperbaiki jika terdapat evaluasi. Sehingga tim bisa mengembangkan dirinya tidak hanya untuk divisinya dan perusahaan. 

“Saya berharap kedepannya, HijUp dapat selalu menginspirasi umat muslim untuk berpenampilan baik, gaya hidup islami, dan menyebarkan kebaikan,” tutup perempuan penggemar istri Rasulullah saw, Khadijah ini.

Penulis : Eva Rianti
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro