Bisnis.com, JAKARTA - Sosialita Hollywood, Kim Kardashian tengah menghadapi hujan kritik dari warganet setelah mengunggah sejumlah foto liburannya di Bali beberapa waktu lalu melalui akun Instagram @kimkardashian.
Foto-foto yang diunggah pada Selasa (30/4/2019) lalu itu memperlihatkan Kim yang tengah berpose dengan gajah. Gambar tersebut diambil saat ia dan suaminya, Kanye West berkunjung ke Mason Elephant Park & Lodge, Taro-Bali.
Yang membuat warganet berang sejatinya bukan foto-foto Kim. Keterangan yang menyertai unggahan itulah yang justru membuat sejumlah pihak menyampaikan kritik.
Dalam keterangan foto, Kim mengatakan bahwa ia merindukan Bali, begitu pula tempat perlindungan gajah di pulau tersebut.
"Missing Bali! And the amazing elephant sanctuary," tulis Kim.
Penyebutan 'sanctuary' oleh Kim langsung direspons sejumlah pengguna Instagram. Mereka mengungkapkan bahwa tempat tersebut bukanlah lokasi perlindungan gajah, melainkan taman wisata yang memperlakukan binatang dengan tidak baik. Kim pun dituding kurang menggali informasi sebelum mengunggah foto tersebut.
"Bali adalah tempat yang indah, tapi tolong jangan sampaikan kepada masyarakat kalau kau berada di tempat perlindungan satwa padahal tidak. Di tempat yang kau kunjungi gajah dipukul dan disiksa. Lagipula, gajah tidak ditunggangi manusia di tempat perlindungan satwa seperti terlihat dalam fotomu," tulis akun @ajadang.
Hal senada juga diungkapkan oleh akun @timothysykes, ia menyarankan Kim untuk melakukan studi terlebih dahulu sebelum mengklaim bahwa tempat yang ia kunjungi adalah tempat perlindungan satwa.
"Menunggangi gajah dilarang di tempat perlindungan. Foto yang kau unggah adalah gambaran yang buruk. Hewan cerdas ini harus melalui penderitaan supaya mereka bisa diajak berfoto," tulis akun @fe_r_l.
Berdasarkan laporan World Animal Protection 2018, Bali ditetapkan sebagai destinasi wisata terburuk di dunia karena perlakuan kejam terhadap satwa di penangkaran.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa banyak gajah yang ditangkap di Bali dikurung dalam "kondisi yang sangat tidak memadai" dan "sangat memprihatinkan".
