Bisnis.com, JAKARTA – Pada saat menjalankan puasa Ramadan, pola makan menjadi berbeda dibandingkan dengan di luar bulan Ramadan. Hal ini kerap dinilai membuat tubuh menjadi kaget sehingga perlu beradaptasi.
Namun, dokter di Rumah Sakit Brawijaya Antasari Sylvia Haryeny menilai bahwa pola makan bagi orang yang menjalankan puasa di bulan Ramadan justru menjadi lebih teratur. Dengan begitu, secara otomatis akan membuat kerja organ tubuh menjadi lebih tercukupi kebutuhannya.
Secara umum, menurutnya, puasa Ramadan tidak mengubah drastis pola hidup manusia yang menjalankannya.
Baca Juga Sakit Maag Halangi Puasa? |
---|
“Saat puasa hanya terjadi perubahan jadwal makan saja sehingga tubuh akan dapat segera beradaptasi,” ujarnya kepada Bisnis.
Dia menjelaskan, selama berpuasa juga biasanya terjadi pemilihan bahan makanan yang baik dan diatur konsumsinya. Sebab, biasanya saat sahur ataupun berbuka sering disiapkan makanan yang lengkap zat gizinya.
Lebih lanjut, pada kondisi normal atau kondisi kesehatan baik tidak diperlukan perubahan dalam pengelolaan asupan. Hanya pada kondisi-kondisi tertentu, seperti apabila sedang sakit dan dalam perjalanan atau pekerjaan yang berat perlu adanya pengaturan pengelolaan asupan.
Baca Juga Cara Mengatur Asupan Makanan saat Puasa |
---|
Bagi orang yang sakit, dia mengungkapkan bahwa orang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa dan dapat mengonsumsi makanan seperti biasa karena terkait dengan urgensi kesehatan. Namun, itu tergantung pada penyakit yang sedang dialami.
“Bila merasa mampu melaksanakannya akan lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi tubuh dan hal-hal yang dapat terjadi bila memilih untuk tetap berpuasa,” jelasnya.
Selama bulan Ramadan, waktu istirahat atau tidur cenderung berkurang. Namun, Sylvia berpendapat, puasa yang dilakukan saat ramadan bukan suatu hal yang sangat memengaruhi kehidupan, termasuk pola istirahat.
Tanpa disadari, pola istirahat atau tidur juga akan lebih teratur karena akan bangun saat sahur. Kebiasaan bangun saat sahur secara otomatis juga membuat jadwal tidur bisa lebih awal.
“Tidak ada perubahan pola tidur signifikan yang perlu dilakukan saat berpuasa. Begitu juga dengan lamanya tidur,” lanjutnya.