Bisnis.com, JAKARTA – Joko Anwar mengungkapkan bahwa industri perfilman Indonesia tengah berduka atas kepergian dari salah satu penata suara terbaik yang dimiliki negeri ini. Dia adalah Khikmawan Santosa yang meninggal dunia karena mengalami kecelakaan.
Khikmawan Santosa merupakan penata suara yang dalam kiprahya di industri film, beberapa kali meraih Piala Citra sebagai penata suara terbaik pada 2009, 2013, 2015, 2017, dan 2018. Beberapa hasil tangan dinginnya adalah film-film seperti My Stupid Boss, Warkop DKI Reborn, Rudy Habibie, dan Dilan 1990 serta Dilan 1991.
Kerja sama antara Joko Anwar dengan Khikmawan Santosa sudah dilakukan beberapa kali sehingga, kepergiannya menimbulkan duka mendalam dan Joko mengatakan bahwa Gundala adalah film yang ia persembahkan salah satunya untuk Khikmawan.
"Saat ini kami telah kehilangan teman, yang menjadi penata suara di film ini. Namun, sebelum meninggal dunia ternyata dia telah menyelesaikan tugasnya sehingga, kita bisa menikmati sendiri hasil karyanya di film Gundala," Jelasnya.
Pengerjaan film Gundala menurut Joko Anwar memang tidak main-main. Semua usaha diberikan untuk menghadirkan film Jagoan Indonesia pertama yang digarap serius. 53 hari syuting dan sekitar 1,800 pemain. Skala epik ini juga mencakup lokasi yaitu Jakarta, Cilegon, dan Purwakarta.
Sementara untuk kostum dibuat di Amerika Serikat bersama perusahaan yang memproduksi kostum untuk film maupun serial Hollywood seperti Watchmen dan Daredevil (Netflix). Abimana Aryasatya sendiri diterbangkan ke Amerika Serikat untuk proses fitting.
“Ini pengalaman baru bagi saya. Di sana semuanya dikerjakan profesional dengan standar internasional,” kenangnya mengenai proses yang dijalani untuk memberikan yang terbaik ke penonton.