Ilustrasi demesia/usdoj.gov
Health

Daya Penciuman Rendah? Bisa Jadi Tanda Awal Kepikunan, Ayo Cek Kesehatan Otak

Tika Anggreni Purba
Selasa, 9 Juli 2019 - 12:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Dunia makin tua, penghuninya juga makin tua. Pola hidup yang sehat sejak muda akan menentukan kesehatan di masa tua.

Salah satu organ tubuh yang penting untuk dijaga kesehatannya adalah otak. Ketika manusia menua, otak juga turut makin tua. Salah satu kondisi yang paling dikhawatirkan adalah demensia.

Proses penuaan memang tidak bisa dihentikan, tetapi bisa diperlambat. Dokter spesialis saraf Yuda Turana dari RS Atma Jaya mengatakan bahwa investasi kesehatan otak merupakan bagian penting yang harus dilakukan sejak dini.

“Sejak awal harus hindari faktor risiko kerusakan otak dan lakukan cek secara berkala,” ujar dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UNIKA Atma Jaya ini pada acara Grand Opening RS Atma Jaya Paviliun Bonaventura, Selasa (9/7/2019).

Untuk memastikan kondisi kesehatan otak perlu dilakukan pemeriksaan khusus. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan kerusakan otak pada saat lansia nanti. “Deteksi dini kerusakan otak penting dilakukan untuk mendeteksi demensia yang membutuhkan pemeriksaan klinis khusus,” ujar Yuda lagi.

Berdasarkan penelitian “Enhancing Diagnostic Accuracy of aMCI in the Elderly: Combination of Olfactory Test, Pupillary Response Test, BDNF Plasma Level and APOE Genotype 2014” oleh Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya menunjukkan bahwa skor yang rendah pada pemeriksaan saraf penciuman (tetapi tidak disadari) merupakan tanda awal proses penuaan di otak dan menjadi faktor risiko demensia.

“Gangguan penghidu atau saraf penciuman dapat memprediksi prademensia,” ujar Yuda.

Pasien akan diminta untuk mengenali aroma-aroma yang familiar dengannya selama ini seperti kopi, jeruk, minyak kayu putih, bunga, dan lain-lain. RS Atma Jaya melakukan pemeriksaan fungsi penciuman melalui 10 aroma yang familiar dengan situasi di Indonesia.

Kondisi prademensia biasanya ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, sekalipun orang tersebut masih dapat bekerja atau beraktivitas dengan normal. Hal ini yang sering kali membuat orang abai dengan pemeriksaan fungsi otak. Menurutnya, setiap orang sebaiknya sudah melakukan pemeriksaan fungsi otak setidaknya pada usia 40 tahun.

Selain pemeriksaan penghidu, kondisi prademensia juga dapat dideteksi melalui MRI yakni dengan pengukuran volume entorhinal cortex dan area temporal. Pemeriksaan fungsi otak atau deteksi prademensia juga dapat dilihat dengan pengukuran asetilkolin pada pupil mata. juga dapat dilakukan untuk mendeteksi prademensia.

Kesimpulannya, pemeriksaan MRI otak, tes psikometrik, tes penghidu dapat dilakukan untuk menggambarkan kondisi kesehatan otak sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro