Bisnis.com, JAKARTA - Makan mi instan sering menjadi pilihan sebagian orang kala lapar. Alasannya tak butuh waktu banyak untuk memasaknya.
Namun, ada risiko kesehatan saat menyantap makanan instan. Berikut tiga di antaranya, seperti dilansir Medical Daily.
Sulit dicerna, sebabkan cemas, hingga diare
Di dalam sistem pencernaan, mi instan diolah selama berjam-jam, menyebabkan kadar gula darah terganggu dan insulin dilepaskan jika dikonsumsi terlalu cepat.
Mi instan membuat pencernaan menjadi lambat, menambah konsumsi pengawet dan bahan kimia lain dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, mi instan bisa menyebabkan paparan berlebih butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuinon, dua bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk untuk memperpanjang masa simpan. Keduanya dapat menyebabkan kecemasan, asma, dan diare.
Risiko penyakit jantung
Studi dalam Journal of Nutrition menemukan orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang tidak moderat memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik, serangkaian gejala termasuk tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, dan peluang lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Mengandung banyak garam
Mi instan mengandung banyak garam, yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Studi dalam American Journal of Hypertension pada 2014 mengungkapkan konsumsi natrium tinggi menjadi salah satu faktor utama tingkat kematian yang tinggi dalam 23 studi kasus terakhir.
Natrium tambahan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.