Bisnis.com, JAKARTA - Dukungan penuh terhadap ASI eksklusif kepada bayi oleh ibunya adalah salah satu cara menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
"ASI merupakan masalah global ada 32,8 persen masalah stunting (kekurangan gizi kronis sejak bayi) saat ini. Stunting merupakan masalah awal bagi generasi," ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Gedung Kementerian pada Rabu (8/7/2019).
Stunting dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kronis lainnya pada masa depan seperti penyakit diabetes, jantung hingga gagal ginjal.
Baca Juga Kandungan Penting dalam ASI |
---|
Oleh karena itu, Nila mendorong bagi berbagai pihak termasuk suami untuk menciptakan perasaan bahagia pada istrinya yang sedang dalam masa menyusui.
"Kalau ayah mendukung ibu menyusui, maka si ibu senang dan akan keluar hormon oksitosin (hormon cinta) yang menjadikan ibu jauh lebih sehat. Rahim belum mengerut sempurna setelah melahirkan. Jadi peran ayah itu bukan tidak ada," ucap Nila.
Masalah memerah ASI bagi wanita karir juga menjadi titik perhatian.
Baca Juga Menkes: Susu Formula Itu Benda Mati |
---|
Menkes mengapresiasi ibu yang bekerja sekaligus khawatir gizi anak yang masih dalam masa pemberian ASI eksklusif.
Maka, Kementerian Kesehatan mulai menggalakan pengadaan ruang laktasi dan pemberian waktu untuk memerah susu di berbagai institusi, yang didalamnya terdapat banyak perempuan yang bekerja.
"Kami terus mendorong pengadaan ruang laktasi dari Dirjen Kesehatan Masyarakat. Kalau pemerintah minta SDM berkualitas, salah satu yang harus mendukung adalah dengan ini (penyediaan ruang laktasi). Ini kan harusnya sinergi saling tolong menolong," pungkas Nila.
Baca Juga Vitamin A Turunkan Risiko Kanker Kulit |
---|