Bisnis.com, JAKARTA - Diet kopi sedang menjadi tren di kalangan masyarakat. Menurut pemilik ide, Bob Arnot dalam buku The Coffee Lover’s Diet, kopi memang dipercaya ampuh untuk menurunkan berat badan.
Bagaimanakah cara kerja diet kopi itu sendiri?
Melansir dari situs Men’s Health, seseorang akan diminta untuk minum kopi sebanyak 720 mililiter atau setara dengan tiga gelas sehari.
Dengan catatan, ini harus dari biji kopi yang dipanggang ringan dan tanpa campuran krim serta gula.
Kemudian, Anda juga wajib mengurangi asupan kalori menjadi 1.500 per hari. Makanan yang disarankan untuk mencapai angka tersebut juga tak sembarangan. Anda bisa mengonsumsi sayuran dan ayam panggang. Sedangkan yang wajib dihindari adalah makanan beku dan cemilan.
Menurut Arnot, dua kegiatan itu sangat baik untuk mengurangi berat badan. Terlebih kopi yang dipercaya bisa menurunkan niat makan.
Sebab berbagai penelitian yang dilakukannya pada orang-orang dengan berat badan berlebih memang sudah membuktikannya. Pada minggu keenam dengan diet kopi ini, pengurangan niat makan pun menurun sangat drastis.
Tingkatkan Metabolisme
Selain itu, Arnot juga menyebutkan bahwa kopi ampuh untuk meningkatkan metabolisme. Sebab penelitian yang telah dilakukan Arnot juga membuktikan bahwa kopi akan membakar lemak lebih cepat. Dimana dalam lima minggu, para peserta percobaan berhasil turun 17 hingga 28 persen dari berat badan awal. Tentunya, terlebih dengan tambahan dukungan asupan kalori yang minim.
Meski demikian, situs Health Line tidak sepenuhnya menyarankan diet kopi untuk dilakukan setiap orang. Sebab, konsumsi kopi yang berlebihan juga dianggap mampu menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Contohnya saja tekanan darah tinggi, dimana sebuah studi menunjukan bahwa mengkonsumsi tiga gelas kopi sehari bisa menaikan resikonya.
Begitu pula dengan kebiasaan buang air kecil. Karena sifat kopi yang adalah diuretik, seseorang yang menjalankan diet ini pun akan mengalami kesulitan untuk menjalani hari. Terlebih karena ia harus sering pergi ke kamar kecil.
Elektrolit
Selain itu, banyak elektrolit penting dapat hilang dengan kebutuhan untuk buang air kecil, termasuk potasium. Kehilangan terlalu banyak potasium dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipokalemia, dan ini bisa mempengaruhi kontrol otot dan kesehatan jantung.
Terakhir, asupan kafein berlebihan telah dikaitkan dengan serangan jantung, sakit kepala, insomnia, dan peningkatan resiko patah tulang, osteoporosis, dan bahkan depresi.
Meskipun minum kopi berkafein dalam jumlah berlebihan dapat berbahaya, asupan kafein hingga 400 miligram per hari atau sekitar empat gelas (960 mililiter) umumnya masih dianggap aman.