Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah tragedi liburan mengantarkan aktris pemenang Oscar Meryl Streep melakukan penyelidikan membingungkan atas transaksi keuangan ambigu di film "The Laundromat", drama yang didasarkan pada kebocoran besar-besaran data keuangan luar negeri yang dikenal sebagai Panama Papers.
Dengan para pemain seperti Gary Oldman, Antonio Banderas dan Sharon Stone, film Netflix yang ditayangkan perdana di Festival Film Venice pada hari Minggu ini, berupaya menjelaskan bencana itu melalui pelajaran dari kisah-kisah pribadi para tokoh.
Panama Papers, yang terdiri dari jutaan dokumen yang bocor dari firma hukum Panama Mossack Fonseca pada April 2016, memicu skandal global setelah mengungkap bagaimana orang kaya dan berkuasa berupaya menghindari pajak.
Oldman dan Banderas memerankan pengacara Jurgen Mossack dan Ramon Fonseca yang mencoba memberikan sisi cerita mereka.
Film ini secara unik menjelaskan dunia "shell company", perusahaan di atas kertas tanpa kantor dan karyawan serta rekening luar negeri kepada penonton. Diungkap pula perjalanan transaksi gelap serta korupsi yang melintasi China, Amerika Serikat, Meksiko, dan Karibia.
"Kita hidup di saat di mana siklus berita berpacu dan kita berlomba untuk mengikuti peristiwa terkini dan ini adalah cara yang menghibur, cepat, dan lucu untuk menceritakan lelucon yang sangat, sangat gelap, hati, lelucon yang dimainkan pada kita semua," kata Meryl Streep saat konferensi pers, dilansir Reuters, Senin (2/8/2019).
"Ini kejahatan bukan tanpa korban dan korban banyak dari mereka adalah jurnalis," tambahnya, mengutip jurnalis Malta Daphne Caruana Galizia, yang dibunuh ketika menyelidiki korupsi.
"The Laundromat" adalah salah satu dari dua film Netflix yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan film terbaik di ajang Golden Lion 2018, yang dimenangkan oleh film bertajuk "Roma".
Sutradara pemenang Oscar Soderbergh, yang dikenal dengan karya-karyanya seperti "Traffic", "Erin Brokovich" dan "Magic Mike", mengatakan bahwa dia mengambil inspirasi dari "Dr. Strangelove" untuk menyajikan subjek yang rumit dengan cara yang mengesankan.
"Kami memutuskan bahwa dark comedy memiliki peluang terbaik untuk tetap berada di benak pemirsa dan juga memberi kami kesempatan untuk menggunakan kompleksitas transaksi keuangan semacam ini menjadi sebuah lelucon," katanya.
