1. The Beatles Akan Reuni di Album Baru Ringo Starr
Ringo Starr, drummer The Beatles, berencana menyatukan seluruh personel band legendaris tersebut ke dalam lagu terakhir yang ditulis oleh John Lennon.
Dilansir dari Reuters, Kamis (31/10/2019), lagu berjudul Grow Old With Me tersebut akan mengisi daftar lagu pada album terbaru Starr yang bertajuk What's My Name.
Baca selengkapnya di sini.
2. 5 Makanan dan Minuman Pemicu Bad Mood
Ada banyak faktor yang menyebabkan suasana hati buruk alias bad mood. Mulai dari pekerjaan, pasangan, menstruasi, bahkan makanan dan minuman yang dikonsumsi pun bisa memicu bad mood.
Ini karena makanan dan minuman turut mempengaruhi neurotransmitter di otak. Bahan kimia penting ini telah dikaitkan dengan emosi atau perasaan.
Baca selengkapnya di sini.
3. Kekuatan Ketahanan Keluarga Lindungi Anak dari Bahaya Bullying
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar trauma masa kanak-kanak berisiko lebih tinggi untuk di-bully atau mem-bully teman-temannya.
Penelitian baru yang dipresentasikan pada American Academy of Pediatrics (AAP) 2019 ini menunjukkan bahwa ketahanan keluarga, yakni kemampuan untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah, misalnya, mengurangi risiko bullying pada anak.
Baca selengkapnya di sini.
4. Cara Orang Menghadapi Patah Hati Berdasarkan Zodiaknya
Patah hati mungkin saja pernah dialami semua orang yang pernah jatuh cinta dan memiliki pasangan. Bahkan, mereka yang tidak punya pasangan juga bisa merasakan patah hati jika cintanya bertepuk sebelah tangan.
Beragam cara juga yang dilakukan orang dalam mengatasi patah hatinya. Ada yang menangis dalam waktu lama, menyendiri, ada yang mencari kesenangan. Atau bahkan ada yang seolah tidak peduli dan langsung mencari pasangan baru.
Baca selengkapnya di sini.
5. Aktivitas Fisik Terbukti Bisa Kurangi Depresi
Sebuah studi baru dari para peneliti di Massachusetts General Hospital (MGH) menyatakan, meningkatkan aktivitas fisik dapat secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan depresi, bahkan di antara orang-orang yang secara genetik cenderung mengalami kondisi tersebut.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan jurnal Depression and Anxiety, tim melaporkan bahwa individu yang melakukan setidaknya beberapa jam latihan setiap minggu lebih kecil kemungkinan mendapatkan diagnosis depresi, bahkan dalam menghadapi risiko genetik yang tinggi.
Baca selengkapnya di sini.