Benteng Amsterdam di Ambon. Benteng ini menjadi objek wisata sejarah bagi pelancong di dalam luar negeri. JIBI/Bisnis/Novita Sari Simamora
Travel

Menikmati Birunya Laut Ambon dari Benteng Amsterdam

Novita Sari Simamora
Rabu, 13 November 2019 - 06:18
Bagikan

Bisnis.com, AMBON - Memandang birunya laut dan langit Ambon dari atas Benteng Amsterdam adalah pilihan yang tepat bagi pelancong.

Benteng Amsterdam terletak di Kecamatan Hila, tepatnya sekitar 31 km dari pusat kota Ambon. Lokasi ini bisa ditempuh dengan mengendarai motor dan mobil, dengan waktu sekitar 1 jam.

Perjalanan selama sejam bakal terbayar dengan sejuknya udara di Ambon. Pelancong juga bisa merasakan perpaduan hangatnya angin dari laut dan dinginnya semilir angin dari perbukitan Ambon.

Sebelum tiba di benteng ini, pelancong juga bakal melihat pantai tanpa sampah dengan pasir putih dan gradasi warna laut.

Benteng Amsterdam pertama kali dibangun oleh Portugis yang dikomandoi oleh Fransisco Serrao pada tahun 1512 dan dijadikan sebagai Loji perdagangan. Lalu, pada saat Belanda menaklukkan Portugis dan menguasai Pulau Ambon pada 1605, bangunan Loji ini diubah menjadi kubu pertahanan.

Kontruksi bangunan Benteng Amsterdam  sekilas seperti bangunan rumah bertingkat dan terdapat satu sumur air tawar di depan pintu masuk.

Menikmati Birunya Laut Ambon dari Benteng Amsterdam

Bangunan Benteng Amsterdam terdiri dari 3 lantai. Pada lantai satu terdiri lantai berbata merah, lantai dua dan tiga terdiri lantai berkayu besi. Pada ujung bangunan terdapat sebuah menara pengintai.

Adapun lantai satu berfungsi sebagai tempat tidur para serdadu, lantai dua untuk tempat pertemuan para perwira dan lantai tiga berfungsi sebagai pos pemantau.

Saat lantai dua terdapat beranekaragam gambar ikan yang berjajar di dinding bagian dalam Benteng Amsterdam. Pengunjung bisa juga merasakan sensasi duduk pada ujung benteng sambil memandangi laut biru.

Benteng ini ditinggalkan oleh bangsa Belanda pada awal 1900 dalam keadaan rusak dan telah ditumbuhi sebatang pohon beringin besar sebelum dipugar kembali oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Maluku, mulai Juli 1991 hingga bulan Maret tahun 1994.

Pemugaran kembali benteng ini berdasarkan gambar dalam buku Beschreiving van Amboinan (uraian tentang pulau Ambon) karangan Francois Valantyn tahun 1772.

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro