Bisnis.com, JAKARTA – Russo Brothers, Anthony dan Joe Russo buka suara tentang kontroversi waralaba film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang disebut oleh sutradara kawakan, seperti Martin Scorsese sebagai taman hiburan alih-alih sebagai karya sinema.
Dilansir dari The Hollywood Reporter, Senin (18/11/2019) keduanya memberikan opini tentang apa pengertian dari sinema menurut pandangan mereka.
“Pada akhirnya, kami mendefinisikan sinema sebagai film yang dapat menyatukan orang untuk memiliki pengalaman yang sama dan emosional,” kata Joe.
Dia menyebut film Avengers: Endgame (2019) misalnya, tidak boleh hanya dilihat dari satu sisi saja sebagai sebuah keberhasilan finansial, tetapi juga merupakan karya yang berhasil secara emosional.
Bahkan Joe dengan tegas mengungkapkan film ini memberikan dampak emosional yang mendalam bagi para penonton di seluruh dunia. Tak berlebihan memang, pasalnya ada banyak pembicaraan yang muncul ketika film ini dirilis.
Sementara itu, Anthony menambahkan bahwa pada dasarnya tidak ada yang benar-benar menjadi pemilik dari bioskop. Dalam arti, semuanya adalah milik bersama sehingga masing-masing memiliki arti tentang bioskop dan sinema masing-masing.
“Cara lain untuk memikirkannya juga adalah bahwa tidak ada yang memiliki bioskop. Kami tidak memiliki bioskop. Anda tidak memiliki bioskop. Scorsese tidak memilki bioskop,” imbuhnya.
Russo Brothers merupakan duo sutradara yang memiliki peran penting dalam perkembangan film-film milik semesta Marvel. Keduanya telah menyutradari empat film MCU pamungkas.
Keempat film itu adalah Captain America: The Winter Soldier (2014), Captain America: Civil War (2016), Avengers: Infinity War (2018), dan film pamungkas Marvel, Avengers: Endgame.