Bisnis.com, JAKARTA - Anemia menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang cukup serius di Indonesia. Persoalan ini tidak lepas dari kurangnya asupan makanan yang bergizi dan kaya akan mikronutrien yaitu zat besi, vitamin C, dan zinc serta protein hewani dan nabati sebagai makronutrient.
Berdasarkan data Riskesdas 2013, lebih dari 1 dari 5 perempuan Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami anemia, sementara angka untuk pria adalah 1 dari 6. Angka tersebut lebih tinggi lagi di kalangan wanita hamil sebanyak 1 dari 3.
Endang L Achadi, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengatakan anemia pada ibu hamil memiliki risko yang cukup besar karena rentan mengalami pendarahan, selain itu juga dapat mempengaruhi janin yang dikandung.
Salah satunya adalah membuat janin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan seperti berat bayi lahir rendah (BBLR) yakni lahir dengan berat badan kurang dari 2.5 kg, rentan terkena penyakit dan meninggal pada usia dini.
Selain itu, anemia yang diderita oleh ibu juga dapat diturunkan kepada anak sehingga meningkatkan risiko morbiditas dan penurunan kecerdasan.
Menurutnya, ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada perempuan. Cara yang paling mudah adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran hijau, daging, dan juga kacang-kacangan.
“Untuk memudahkan peyerapan zat besi dari produk nabati harus ada gizi mikro yang membantu penyerapan mizalnya Vitamin C,” ujarnya.
Namun tidak semua masyarakat bisa melakukannya, karena itu pemberian suplemen penambah darah serta fortifikasi makanan menjadi solusi lain yang bisa dilakukan.
Sementara itu, Axton Salim, Co-Chair SBN Global Advisory Group dan Koordinator SBN Indonesia mengatakan, untuk mengentaskan anemia dan malnutrisi pada perempuan dan ibu hamil, pihaknya mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah, terutama yang bergerak di sektor food and beverage untuk melakukan inovasi produk di bidang kesehatan.
Salah satu caranya adalah dengan menggelar SUN Pitch Competition 2019 yang bertemakan“Inovasi Desain Makanan dengan Fokus Mengatasi Anemia dan Malnutrisi”. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan solusi baru dalam mengembangkan produk makanan terjangkau dan bergizi tinggi.
SBN sendiri merupakan kolaborasi antara delapan perusahaan yang terdiri dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Nutrifood Indonesia, PT Otsuka Indonesia, PT Tirta Investama, PT BASF Indonesia, PT Cargill Indonesia dan PT East West Seed Indonesia.
SUN Business Network Indonesia (SBN Indonesia) dan Innovation Factory, telah menetapkan 10 finalis SUN Pitch Competition 2019.
Para finalis mempresentasikan solusi desain makanan yang telah mereka kembangkan di hadapan para dewan juri yang terdiri dari anggota SBN Indonesia, Co-Chair dari SBN Global Advisory Group, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Accelerice dan Innovation Factory, bertempat di BLOCK71, Jakarta.
SUN Pitch Competition 2019 ini bertujuan untuk menghasilkan solusi baru dalam mengembangkan produk makanan yang terjangkau dan bergizi tinggi. Produk tersebut harus kaya akan zat besi, vitamin C, serta protein hewani dan nabati, untuk membantu mengatasi permasalahan anemia dan malnutrisi yang menjadi dua tantangan terbesar di Indonesia.
"Kami merasa senang melihat antusiasme dan kreativitas pelaku bisnis, industri, UMKM dan wirausahawan dalam kompetisi ini. Ini menunjukan adanya semangat berkolaborasi untuk mempercepat pengentasan permasalahan anemia dan gizi yang ada di Indonesia," tutur Axton yang juga direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini.
Berdasarkan keputusan dewan juri, CV. Rizano Bersaudara (Bale Sehat), keluar sebagai juara pertama. Bale Sehat didirikan untuk memperkenalkan, mendidik, dan memasarkan produk-produk Indonesia yang mengandung manfaat kesehatan bagi tubuh dalam kualitas premium.
Bale Sehat telah memasarkan beberapa produk makanan dan minuman seperti bekatul, madu, gula kelapa, teh rosella, mie sayuran, dan kakao olahan.
Adapun juara kedua adalah Morimom yang menjual berbagai produk berbahan dasar daun kelor dari NTT yang kaya akan nutrisi, khususnya untuk ibu hamil dan anak-anak. Dalam menghasilkan produknya, Morimom memberdayakan perempuan. Tujuannya untuk membantu para perempuan meningkatkan pendapatan keluarga dan membeli makanan bergizi sehingga dapat mencegah atau mengurangi tingkat stunting.
Sementara juara ketiga diraih oleh Calty Farm (Calty Yoghurt) yaitu yogurt sehat dan segar yang lowsugar karena dibuat dari gula stevia yang baik untuk penderita diabetes. Ketiga pemenang akan mendapatkan total pendanaan sebesar Rp. 225 juta dan mentoring eksklusif dari SBN Indonesia dan para ahli lainnya. Selain itu, pemenang pertama akan dikirim ke Global SUN pitch Competition dalam Food Industry Asia 2020 di Singapura.