Bisni.com, SLEMAN- Kawasan wisata Gunung Merapi menjadi magnet bagi warga Jogja untuk menikmati suasana awal tahun.
Tidak hanya di Bunker Kaliadem, wisatawan juga tampak memadati area wisata Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada hari pertama 2020, Rabu (1/1/2019).
Wahyu, 33, warga asal Purwobinangun, Bimomartani, Ngemplak, Sleman datang ke objek wisata Bukit Klangon pada Rabu pagi. "Saya berangkat jam 7.15 dari rumah tadi," katanya, Rabu.
Wahyu yang datang bersama suami, anak, serta keluarga besarnya tersebut sengaja mengawali tahun barunya di objek wisata yang dikenal dengan suasana dingin nan asri tersebut. "Awal tahun ingin lihat yang indah-indah, adem, sejuk," tuturnya.
Menurutnya suasana pegunungan lebih menarik dan indah untuk didatangi saat liburan seperti ini apalagi saat momentum tahun baru. Dari kunjungannya tersebut, ia juga baru mengetahui jika kawasan Klangon dijadikan tempat berkemah bagi para pengunjung yang menghabiskan malam pergantian tahun.
"Banyak yang camping ternyata, gowes juga," tutur ibu satu anak itu.
Saat musim hujan seperti ini, kesempatan untuk dapat melihat Gunung Merapi dengan jelas memang sulit karena sering tertutup awan mendung. Untuk itu, ia sengaja datang pagi hari saat cuaca masih cerah.
Sebelumnya, hujan deras sudah mengguyur kawasan wisata Gunung Merapi sejak Selasa (31/12/2019) sore. Pantauan Harianjogja.com di Bunker Kaliadem, hujan tetap tidak menghalangi pengunjung yang ingin melihat lebih dekat bunker di tempat wisata tersebut. Pengunjung kebanyakan datang menggunakan mobil jib lava tour.
Kondisi serupa juga terjadi di Petilasan Mbah Maridjan di Kinahrejo, Cangkringan. Pada Selasa sore pukul 16.00 WIB, pengunjung masih berdatangan untuk menyaksikan sisa-sisa harta di rumah Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi yang meninggal dunia terkena awan panas saat erupsi Merapi 26 Oktober 2010 silam.
"Saya orang Jogja baru pertama ke sini [Kinahrejo]. Tempatnya sangat bersejarah dan seketika hati saya sedih mengingat masa kelam itu karena saya juga sempat mengungsi karena erupsi," kata Yanto, warga Sleman yang berkunjung ke Petilasan Mbah Maridjan bersama keluarganya itu.