Bisnis.com, JAKARTA - Genflix sebagai layanan media video-on-demand (VoD) menyebut konten lokal Indonesia tetap menjadi fokus penopang usahanya.
"Genflix sejak awal berdiri menaruh perhatian khusus pada film Indonesia, bahkan yang pertama mengangkat budaya Jawa ke layar streaming over the top (OTT). Untuk menunjukkan keseriusannya pada perfilman Indonesia, baru-baru ini Genflix merilis original series dan film-film eksklusif Indonesia," ujar Director Genflix, Greeny Dewayanti, dikutip dari siaran persnya, Senin (13/1/2020).
Beberapa konten lokal eksklusif Genflix diantaranya Temaram yang dibintangi Masayu Anastasia dan Irwan Cortez, Rumah Jagal yang dibintangi Glenca Chysara, Attar Syah dan Inggrid Widjanarko dan juga serial komedi Rusun Tawa yang dibintangi Hifdzi Khoir dan Vedie Budiman.
Sejak 2014, Genflix terus memperbaharui diri dengan beradaptasi memberikan fitur-fitur terbaik, menambah layanan channel pembayaran digital termasuk dengan Gopay, DANA, channel pembayaran seperti voucher Alfamart dan voucher dari e-commerce lainnya.
Dengan fitur terbaru yang makin handal dan mudah untuk dinikmati, Genflix juga memiliki strategi menggaet calon penggunanya dengan memberikan kode voucher GEN2020 untuk pengguna agar dapat menikmati semua konten selama seminggu.
Meskipun aplikasi video streaming semakin banyak, Greeny tetap optimis dapat berkembang mengikuti zaman, dan dukungan pemerintah terhadap streaming legal dan juga industri kreatif anak bangsa sangat diapresiasi untuk semakin meningkatkan industri streaming dan perfilman.
Ekosistem industri film di Indonesia saat ini dinilai sangat perlu didukung tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat. Keberadaan entitas layanan media streaming legal yang menyediakan film dan serial Indonesia perlu didukung dalam upaya memajukan industri film di Indonesia dan aktif mengkurasi film-film karya anak bangsa yang berkualitas terbaik sehingga masyarakat lebih mencintai film-film karya anak bangsa.
Disamping mendukung konten-konten film Indonesia, Genflix juga berusaha mengedukasi pasar untuk beralih ke layanan streaming legal karena saatnya orang peduli dengan konten.
Menurutnya, produksi sebuah film membutuhkan beban biaya dan kreatifitas dalam masa pembuatannya mulai dari ide sampai film dapat dinikmati. Oleh sebab itu, selayaknya penikmat konten menghargai dan mau membayar untuk layanan yang dinikmati sehingga menunjang keberagaman dan peningkatan kualitas konten selanjutnya.