Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, dr Anas Ma'aruf memberi keterangan mengenai alur pemeriksaan kesehatan guna mencegah penyebaran wabah penyakit coronavirus atau virus corona asal Wuhan di bandara seluruh Indonesia.
Alat pendeteksi suhu badan atau thermal scanner, disebut Anas mirip seperti CCTV yang sangat sensitif dan peruntukkan bagi penumpang, awak pesawat, teknisi dan petugas yang hilir mudik di sekitar bandara.
Thermal scanner umumnya diletakkan di jalur kedatangan dan keberangkatan, sebelum penumpang dan awak pesawat melewati proses imigrasi.
"Penumpang atau awak pesawat yang turun dari pesawat kemudian melewati alat deteksi suhu. Begitu terdengar bunyi atau warna merah, maka petugas KKP akan meminta orang ini masuk ke dalam pos pelayanan kesehatan," ujar Anas di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/1/2020) malam.
Setelahnya, dilakukan proses pemeriksaan oleh dokter menggunakan alat pelindung diri. Hal ini untuk memastikan apakah suspek terduga mengidap penyakit yang kini diwaspadai.
"Nah, itu tanpa melewati pintu imigrasi, dia (suspek) langsung dibawa ke ambulans menuju rumah sakit rujukan. Hal ini agar meminimalisir tidak ketemu banyak orang," tutur Anas.
Terdapat 100 rumah sakit rujukan yang dipastikan siap menangani pasien terduga terinfeksi coronavirus asal Wuhan termasuk diantaranya Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dan lain sebagainya.
Anas menuturkan saat ini ada 30 penerbangan dari Daratan China menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten yang terbagi atas 27 penerbangan langsung dan 3 penerbangan transit per harinya.
Sementara itu, Bandara Ngurah Rai, Bali menjadi titik pusat kewaspadaan perihal penyebaran infeksi coronavirus mengingat terdapat dua penerbangan langsung dari Wuhan per hari.
Baca Juga Fakta dan Mitos Virus Corona |
---|