konsep Trow House./Delution
Fashion

Manfaatkan Lahan Memanjang dengan Trow House

Nirmala Aninda
Senin, 3 Februari 2020 - 14:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Keterbatasan lahan perumahan di kota-kota besar sering membatasi pilihan calon pemilik rumah untuk mencari opsi hunian yang ideal.

Lahan yang sempit belum tentu tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Trow House (Triangle-Narrow) adalah salah satu konsep rumah yang dapat diaplikasikan di atas lahan yang terbatas.

Dikembangkan oleh Delution, konsultan arsitektur dan desain interior yang berbasis di Jakarta, konsep Trow House menggunakan banyak permainan ruang dalam desainnya.

Konsep utama yang diterapkan pada Trow House adalah penerapan top ceiling segitiga yang menciptakan langit-langit tinggi di dalam rumah sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi udara yang baik.

Dengan bentuk ahan yang cenderung memanjang, rumah ini didesain dengan permainan level lantai yang sekaligus menciptakan pemisah zona ruang yang sengaja didesain tidak terlalu ekstrem sehingga hubungan antar ruang tetap hangat dan tidak saling mengintimidasi.

Rooftop garden juga dihadirkan untuk memaksimalkan pemanfaatan space yang dapat menciptakan kesejukan pada hunian ini.

Menurut Chief Design Officer Delution Hezby Ryandi, lahan dengan lebar muka yang sempit memang menjadi sebuah tantangan dalam desain rumah tinggal.

"Salah satu tantangannya adalah menciptakan sirkulasi udara yang baik. Dengan menciptakan langit-langit tinggi serta menghadirkan banyak void di dalam rumah, dapat memaksimalkan aliran udara," dikutip melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (3/2).

Manfaatkan Lahan Memanjang dengan Trow House
ilustrasi./Delution

Void yang dihadirkan dalam rumah ini tidak hanya berfungsi untuk sirkulasi udara, akan tetapi juga bisa menciptakan hubungan ruang yang lebih komunikatif. Void pertama menjadi akses view inner garden di lantai dasar yang dapat dinikmati dari kamar tidur tamu dan area kerja.

Sedangkan void kedua, menjadi penghubung kamar tidur anak dan kamar tidur utama. Void ini diaplikasikan berbeda dengan menghadirkan sebuah space yang floating dengan pemanfaatan jaring.

Menurut Delution, desain tidak hanya menyelesaikan isu lahan yang terbatas, namun juga berupaya memenuhi keinginan klien perihal gaya desain yang cenderung memiliki bentuk atap serupa rumah konvesional pada umumnya.

Arsitek kemudian menangkap gagasan tersebut dengan mengembangkan bentuk atap menjadi geometri segitiga yang dimodifikasi menjadi lebih kontemporer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro