Pasar tradisional di Tomohon menyediakan kuliner ekstrem/Tripadvisor
Health

Konsumsi Hewan Liar Belum Tentu Tertular Virus Corona

Krizia Putri Kinanti
Senin, 17 Februari 2020 - 10:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Linimasa sosial media dipenuhi dengan adanya kepanikan dari beberapa orang yang saat ini mengkonsumsi hewan akibat adanya virus corona. Pasalnya, virus ini digadang-gadang ditularkan dari kebiasaan warga China mengkonsumsi hewan liar.

Para ilmuwan meyakini bahwa virus corona berasal dari kelelawar, yang diketahui dapat menampung ratusan penyakit. Ketika manusia dan hewan liar semakin sering melakukan kontak karena ekspansi manusia, kemungkinan akan terjadi wabah lain di masa depan.

Seperti diketahui, beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki kebiasaan mengkonsumi hewan liar seperti kelelawar, ular, tikus hingga anjing. Nah, apakah warga di Indonesia juga memiliki potensi untuk terkena virus corona dari hewan liar yang dikonsumsi?

Dr. Ardiansyah Bahar, MKM Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) mengatakan bahwa belum pasti warga Indonesia akan tertular virus corona dari hewan meskipun juga ada beberapa daerah yang gemar mengkonsumsi hewan liar.

"Hingga kini hewan liar yang teridentifikasi sebagai pembawa virus corona (COVID19) hanya yang berasal dari Wuhan. Oleh karena itu, meskipun ada daerah Indonesia yang juga mengkonsumsi hewan liar, bukan berarti pasti akan tertular virus corona ini," ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (17/2/2020).

Menurutnya, semua korban yang terkena virus ini punya riwayat dari Wuhan atau kontak dengan orang dari sana. Memang beberapa kasus yang terjadi, adalah penularan dari orang yang pulang ke daerah asalnya di China dan kembali ke negara tempatnya bekerja atau menimba ilmu seperti Malaysia, Singapura hingga Amerika Serikat.

Adapun, beberapa waktu yang lalu warga negara Indonesia (WNI) asal Wuhan telah dilepas dan kembali ke daerah masing-masing setelah diobservasi selama dua pekan di Natuna. Setelah diobservasi, mereka dinyatakan sehat.

Secara global, saat ini virus corona berjenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 kasus infeksi mencapai 67.000 dan virus ini telah menewaskan lebih dari 1.500 orang di seluruh dunia, dengan hanya segelintir dari kematian yang datang dari luar China.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro