Bisnis.com, JAKARTA - Palari Films kembali dengan proyek film panjang terbarunya yang merupakan adaptasi novel karya Eka Kurniawan berjudul 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'.
Film yang masih dalam tahap pengembangan awal ini akan disutradarai oleh Edwin, yang juga akan menulis skenarionya. Sebelumnya, Edwin dikenal melalui film 'Posesif' dan 'Aruna dan Lidahnya.'
Dalam media luncheon yang dilaksanakan di Kinosaurus, Jakarta, pendiri Palari Films, Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy, mengungkapkan bahwa karakter utama dalam novel ini akan diperankan oleh aktris Ladya Cheryl.
Dalam film ini, Ladya akan berperan sebagai Iteung, salah satu karakter utama dengan luka masa kecil dan tumbuh di lingkungan yang keras.
Meiske mengatakan bahwa adaptasi ini merupakan sebuah proyek yang kompleks dan sudah berlangsung sejak 2016.
"Ada berbagai tantangan dan kompleksitas yang kami temui mulai dari pendanaan, hak cipta, serta pencarian lokasi. Kami ingin film ini dipasarkan secara internasional," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/2).
'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' direncanakan untuk mulai syuting pada akhir 2020 dan akan ditayangkan pada 2021.
Film ini juga merupakan kolaborasi film panjang ketiga antara Ladya dengan Edwin, yang sebelumnya sama-sama menggarap dua film yang mengawali karir Edwin yakni 'Babi Buta yang Ingin Terbang' serta 'Postcards from the Zoo'.
Edwin dan Ladya juga berkolaborasi di tiga proyek film pendek yaitu 'Kara, Anak Sebatang Pohon', 'Trip to the Wound', dan 'Hulahoop Soundings.'
'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' adalah novel ketiga yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Karyanya ini pertama kali terbit di Indonesia oleh Gramedia pada 2014 dan telah diterjemahkan ke enam bahasa dan didistribusikan di sembilan negara antara lain seperti Arab, China, Inggris, Perancis dan Italia.
Novel ini juga dipublikasikan oleh New Directions di Amerika Utara pada Agustus 2017.
"Waktu pertama kali dikabari oleh agensi ada tawaran adaptasi ke film, hal pertama yang saya tanya siapa sutradaranya. Ketika tahu itu Edwin, saya langsung mengiyakan," ungkap Eka.
Dari adaptasi ini, sang penulis menginginkan 'ruh' dalam cerita yang dibuatnya tetap hadir meskipun proses adaptasi ke media lain akan menimbulkan sedikit perbedaan.
Bergenre drama, romansa, dan laga, 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' menceritakan tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati.
Cerita ini berlatar belakang suasana Indonesia, khususnya di sepanjang jalur Pantura, pada tahun 1980an hingga awal 1990an, mengupas isu maskulinitas dan relasi kekuasaan.
"Kami berencana untuk bekerjasama dengan Kabupaten Rembang sebagai lokasi shooting film ini," ujar Meiske.