Bisnis.com, JAKARTA – Pihak Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso memastikan tata laksana perawatan sembilan pasien yang diisolasi dijalankan sesuai prosedur standar.
Pihak RSPI menampik adanya pengawasan yang berlebihan terhadap pasien terkait virus Corona sebagaimana santer beredar di tengah masyarakat.
Ketua Penyakit Infeksi, New Emerging, & Reemerging (POKJA PINERE) RSPI Sulianti Saroso dr. Pompini Agustina, Sp.P menerangkan pada prinsipnya perawatan pasien mengacu ada tata laksana sesuai dengan kondisi pasien tersebut.
“Kalau demam kita kasih obat penurun panas, kalau dia batuk kita kasih obat batuk, kemudian makanan bergizi agar kondisi pasien lebih baik,” jelas Pompini.
Ihwal pelaporan ke Pos Pemantauan, Pompini menyarankan agar masyarakat tidak perlu berbondong-bondong ingin diperiksa. Masyarakat yang baru bepergian ke negara terjangkit dan masyarakat yang memiliki gejala lah yang harus memeriksakan diri.
Pompini menambahkan kepada pasien dalam pengawasan tidak dibebankan biaya perawatan.
Pompini meneruskan, Pos Pemantauan selain berfungsi sebagai tempat pemerikasaan dan pengobatan juga berfungsi sebagai wadah edukasi informasi terkait virus Corona jenis baru atau COVID-19.
Sebenarnya, lanjut Pompini, pemahaman bahwa virus ini dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat perlu didengungkan.
Hingga hari ini, data terakhir menunjukkan terdapat 451 orang dalam pemantauan.
Sementara itu terdapat sembilan pasien yang telah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso hingga Rabu (4/3/2020).
Dua di antaranya dinyatakan positif, sementara tujuh lainnya masih menunggu hasil laboratotorium.
Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya hasil laboratorium sudah keluar. Karena, imbuhnya, specimen sudah dikirim.
“Nanti saya koordinasi dengan Balai Litbang Kesehatan untuk menanyakan”, kata Yuri, dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso.
Sedangkan Direktur Utama RSPI Prof dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril menyebutkan bahwa kondisi kesembilan pasien yang diisolasi di RSPI berangsur-angsur membaik.
Syahril menjelaskan bahwa demam pada pasien sudah tidak ada lagi, batuk dan sesak napas pun berkurang jauh.
“Mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui HP,” tuturnya.