Aktivis perempuan membawa poster pada aksi unjuk rasa memperingi hari perempuan sedunia 2019 di Banda Aceh, Aceh, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra
Fashion

HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL: Usia, Penampilan Menarik dan Diskriminasi!

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Minggu, 8 Maret 2020 - 16:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Mau menjadi ibu yang baik atau pekerja profesional yang tangguh? Pertanyaan ini sering sekali dilontarkan kepada perempuan-perempuan berpendidikan.

Apakah boleh bila perempuan memilih untuk menjadi ibu yang baik sekaligus memiliki karir yang cemerlang? 

Mari tengok, beberapa perempuan fenomenal yang sangat terkenal di Indonesia seperti Sri Mulyani yang lahir di Bandar Lampung dan kini menjadi Menteri Keuangan Indonesia menjadi sosok yang menginspirasi generasi perempuan muda.

Ada juga Najwa Shihab yang menghasilkan karya jurnalistik terbaik saat melakukan liputan bencana Tsunami di Aceh.

Apakah kalian kenal dengan Tri Rismaharini akrab disapa 'Bu Risma' yang menjabat sebagai Walikota Surabaya. Dia adalah seorang ibu, dengan gaya kepemimpinan yang merakyat, ceplas-ceplos dan rendah hati.

Mereka bertiga menjadi perempuan yang berani menembus batas dan menghancurkan seluruh 'tembok pembatas.'

Melalui Hari Perempuan Internasional, kaum hawa kembali menyuarakan segala bentuk diskriminasi. Diskriminasi yang acap kali terjadi di dunia kerja adalah pembatasan usia kepada perempuan yang ingin masuk ke bidang formal di Indonesia. Pembatasan usia ini terjadi dalam perekrutan yang dilakukan oleh korporasi dan pemerintah.

Ketua Divisi Gender, Anak dan Kelompok Marjinal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Endah Lismartini menyatakan di Indonesia masih ditemukan diskriminasi dalam perekrutan karyawan perempuan pada usia diatas 28 tahun.

“Setelah 28, perempuan jadi sulit mendapat pekerjaan formal. Memang terjadi, artinya, usia membatasi ketika perempuan ingin bekerja di area publik yang lebih besar,” tutur Endah di Hong Kong Café, Menteng, Minggu (8/3/2020).

Endah menjelaskan kondisi ini membuat perempuan yang mau mencari pekerjaan berikutnya akan lebih sulit. Pekerja perempuan jadi dibatasi, dengan pilihan bekerja setelah lulus pendidikan, yakni usia 21 dan tidak berkesempatan pindah kantor setelah melampaui usia 28 tahun.

Alhasil kondisi ini menjadi agenda kerja bagi pemerintah lintas instansi dan stakeholders dalam menetapkan standar minimal usia. Padahal, kapasitas dan kompetensi pekerja perempuan menjadi lebih penting, dibandingkan dengan syarat usia.

Contoh lain diskriminasi terhadap pekerja perempuan yakni menambahkan kriteria berpenampilan menarik. “Kriteria menarik itu seperti apa? Siapa yang menilai? Itu kan tidak bisa dijelaskan, dan sangat subjektif,” tuturnya.

Dia pun menambahkan, beberapa jenis diskriminasi yang terjadi secara khusus di industri media misalnya pemisahan bagi perempuan untuk memegang kanal atau bertanggung jawab atas pemberitaan seperti gosip dan gaya hidup.

Beberapa alasan yang menghambat karir perempuan dalam industri media adalah persepsi rumah tangga menjadi tanggung jawab perempuan. Kondisi itu membuat perempuan menerima diskriminasi dalam jenjang karir.

Endah berharap agar perempuan bisa memiliki kesempatan yang setara dengan pria dan segala diskriminasi terhadap perempuan bisa segera sirna. Selamat merayakan Hari Perempuan Internasional!

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro