Bisnis.com, JAKARTA - Generasi muda Indonesia sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam mengembangkan solusi-solusi baru untuk mengatasi krisis energi dan perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan ekosistem global.
Xavier Denoly, Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, mengatakan kesadaran tersebut dapat terlihat dari kompetisi Schneider Go Green yang makin menarik. Keempat finalis yang terpilih menaruh perhatian terhadap tren global dalam penerapan revolusi industri 4.0 dan pemberdayaan sumber energi baru terbarukan dengan pemanfaatan teknologi.
“Tahun ini, kompetisi Schneider Go Green memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya dan kami bangga bahwa tiap tahunnya para mahasiswa ini berlomba-lomba menciptakan inovasi baru dalam memecahkan paradoks energi,” katanya dalam siaran pers pada Kamis (12/3/2020).
Pengelolaan energi yang efisien melalui pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan sumber energi baru terbarukan adalah pilar utama dalam menciptakan ketahanan dan keberlanjutan energi nasional dan global, serta mendukung tujuan Sustainable Development Goalsuntuk menyediakan energi yang bersih dan terjangkau.
Penerapan efisiensi energi dan energi terbarukan, secara bersama-sama diprediksi dapat mengurangi lebih dari 90% emisi CO².
Menurut Badan Energi Internasional, peningkatan efisiensi energi pada bangunan, proses industri dan transportasi dapat mengurangi sepertiga kebutuhan energi di dunia pada tahun 2050, dan dapat membantu mengontrol emisi gas rumah kaca secara global.
Sementara itu, menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), energi terbarukan dapat memenuhi dua pertiga konsumsi energi dan 85% dari pembangkit listrik.
Indonesia sendiri melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 menargetkan menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia dengan merevatilsasi sektor manufaktur.
Saat ini, Indonesia juga telah mencanangkan untuk melakukan percepatan dalam pengembangan sumber energi baru terbarukan mengingat sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
Dia menambahkan, pemenang Indonesia Schneider Go Green 2020 yang terdiri dari Vincent Oktavian Kaulika, dan Felicia Shelly mengusung gagasan untuk mengurangi limbah makanan melalui platform analitik data dan memanfaatkan limbah tersebut untuk memproduksi listrik.