Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk
Health

Lansia Berusia 103 Tahun di Iran Sembuh Dari Virus Corona

Krizia Putri Kinanti
Senin, 23 Maret 2020 - 08:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Wanita berusia 103 tahun di Iran telah pulih setelah terinfeksi dengan virus corona. Meskipun ada banyak bukti, orang tua paling berisiko dari penyakit ini.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu telah dirawat di rumah sakit di pusat kota Semnan selama sekitar satu minggu. Tapi dia "dipulangkan setelah melakukan pemulihan total" kata kepala universitas Universitas Ilmu Kedokteran Navid Danayi dilansir dari www.straitstimes.com.

Wanita itu adalah pasien manula kedua di Iran yang selamat dari penyakit itu. Yang lainnya adalah seorang pria berusia 91 tahun dari Kerman, di tenggara Iran. Setelah sakit selama tiga hari, ia pulih pada hari Senin meskipun sebelumnya memiliki kondisi medis termasuk tekanan darah tinggi dan asma.

Sejak Iran mengumumkan kematian pertamanya pada 19 Februari virus corona telah menyebar ke semua 31 provinsi negara itu dan menewaskan hampir 1.000 orang. Lansia adalah yang paling rentan terhadap penyakit, yang pertama kali muncul di Cina akhir tahun lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini memperkirakan virus COVID-19 membunuh 3,4 persen dari semua yang terinfeksi. Tetapi bagi orang berusia di atas 80, tingkat kematian adalah 21,9 persen, menurut laporan yang dilakukan WHO dengan pihak berwenang Cina.

Sebagai informasi, angka total kematian akibat virus corona (Covid-19) di seluruh dunia terus meningkat melampaui 14.000 orang. Pertambahan jumlah korban jiwa dicatatkan secara signifikan oleh Italia dan Spanyol.

Peningkatan yang signifikan juga dicatatkan Spanyol sebanyak 375 orang. Adapun Iran, Prancis, dan Amerika Serikat masing-masing mencatat 129, 112, dan 112 korban jiwa lebih lanjut pada Minggu.

Sebaliknya, China, tempat wabah corona bermula, justru tak mencatat pertambahan korban jiwa baru pada Minggu. Angka kematian akibat virus mematikan ini di Negeri Tirai Bambu mencapai total 3.261 orang sejak wabah ini pertama kali mengemuka di kota Wuhan pada akhir Desember 2019.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro