Bisnis.com, JAKARTA - UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama Pegiat Komunitas Kefir Indonesia (KKI) melakukan riset dan pengembangan kefir kolostrum.
Mereka melakukan pengujian bioaktivitas Kefir Kolostrum sebagai pangan fungsional probiotik, superfood. Hasilnya, delapan orang pasien Covid-19 berhasil pulih lebih cepat, bahkan sembuh.
“Kefir kolostrum ini diyakini sangat baik untuk mencegah dan membantu pasien Covid-19,” kata Ketua Umum KKI, Andang Kasriadi, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Sayangnya, kata Andang, ada beberapa kendala terkait regulasi dan pembiayaan. Akhirnya, dia dan pegiat KKI lain melakukan sebisanya. Termasuk mencari pasien Covid-19 yang bersedia memanfaatkan kefir kolostrum.
Andang lalu menemukan satu pasien positif Covid-19 di Kota Bandung yang bersedia memanfaatkan Kefir Kolostrum. Dia berprofesi sebagai dokter gigi. Sementara penggiat KKI di Cibugel, Sumedang, Cecep Saefudin mendapatkan satu keluarga, terdiri dari bapak, ibu, dan empat anak di Jakarta, dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang bersedia memanfaatkan Kefir Kolostrum.
“Alhamdulillah, sudah ada yang pulih dan dinyatakan sembuh berdasarkan hasil SWAB dengan wasilah (perantara) meminum Kefir Kolostrum,” papar Andang.
Kepada Humas, Andang lalu bercerita tentang proses pemakaian Kefir Kolostrum untuk 6 PDP yang di Jakarta. Enam orang tersebut awalnya dirujuk oleh dokter ke RS yang menangani Covid-16, namun sudah penuh. “Akhirnya mereka melakukan isolasi di rumah sendiri selama 14 hari. Hari kelima, mereka mulai minum Kefir. Hari ke-15, mereka diperiksa dan dinyatakan bersih,” terangnya.
Sedangkan untuk pasien yang di Kota Bandung, lanjut Andang, dia dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Maret dan masuk RS. Sejak 5 April, pasien ini mulai meminum Kefir Kolostrum sebanyak 3 x 150 mililiter setiap hari. Pada 7 April, infus sudah dicabut dan batuk reda.
“Pada 10 April diperiksa lagi dengan SWAB. Kemudian, 14 April dinyatakan sembuh dan magribnya pulang. Dengan ini, makin yakin bahwa Kefir Kolostrum mampu mengatasi Covid-19 dengan cukup cepat,” jelasnya.
Tim UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan KKI saat ini sedang menyiapkan upaya memberikan bantuan berupa Kefir dan Kefir Kolostrum kepada para tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid-19 di Puskesmas Ciumbuleuit, Kota Bandung. “Agar imunitas tubuh para tenaga kesehatan tetap terjaga,” kata Ketua Laboratorium Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Tri Cahyanto.
Tri menjelaskan, Kolostrum sapi memiliki imunoglobulin (Ig) yang siap pakai dan ketika dibuat menjadi Kefir Kolostrum terbukti mengandung probiotik dalam jumlah memadai untuk memperbaiki dan menyeimbangkan mikrobiota di dalam usus manusia. Inilah mengapa Kefir Kolostrum mampu mempercepat proses penyembuhan infeksi virus termasuk Covid-19.
“Dengan hasil ini, harapannya pemerintah dan masyarakat, khususnya Kota Bandung dan umumnya Indonesia, dapat memanfaatkan nutrisi dari superfood Kefir dan Kefir Kolostrum untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga mampu melawan Covid-19,” tutupnya.