Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti dari DukeNUS Medical School Singapura tengah mencari cara untuk memodifikasi reseptor penargetan virus pada sel kekebalan tubuh untuk menargetkan virus corona baru SARS-CoV-2.
Reseptor ini sering digunakan dalam imunoterapi kanker. Dalam aktivitas tersebut, sel-sel dalam tubuh direkayasa untuk mencegah sel kanker dan menghancurkannya.
Sementara, dalam kasus virus corona baru atau Covid-19, reseptor akan dimodifikasi untuk mengenali virus sehingga dapat membunuh jaringan yang terinfeksi.
Para ilmuwan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi cara yang efektif untuk merawat pasien tanpa mereka harus pergi ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Anthony Tanoto Tan, peneliti senior di program Emerging Infectious Disease Duk-NUS mengatakan terapi ini secara fisik digunakan dalam pengobatan kanker, di mana limfosit pasien diarahkan untuk menemukan dan membunuh sel kanker.
“Namun, potensinya terhadap penyakit menular dan virus spesifik seperti SARS-CoV-2 masih belum dipastikan dan perlu dieksplorasi,” katanya seperti dikutip dari Express, Kamis (23/4).
Penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Experimental Medicine. Ahli menyatakan bahwa terapi melibatkan ekstraksi sel-sel kekebalan yang disebut limfosit T dari aliran darah pasien virus corona.
Selanjutnya, para peneliti mengidentifikasi reseptor sel T (TCR) yang tertutup dalam membran sel dan reseptor antigen chimeric (CAR). CAR adalah reseptor sel T buatan laboratorium oleh para ilmuwan.
“Kami berpendapat bahwa beberapa infeksi seperti HIV dan Hepatitis B dapat menjadi target yang sempurna untuk terapi ini. Terutama jika limfosit firekayasa menggunakan pendekatan yang aktif untuk meminimalkan potensi efek samping,” kata Tan.
Kendati begitu, peneliti juga mengakui bahwa jenis perawatan ini terlalu mahal untuk sebagian besar virus karena diperlukan peralatan khusus.
Adapun, pilihan alternatif yang menarik lainnya adalah menggunakan campuran antivirus dan sel T CAR/TCR untuk membunuh sel yang terinfeksi virua. Perawatan ini dilaporkan menunjukkan hasil efektif pada penyakit SARS.
“Tim sekarang telah mulai mengeksplorasi potensi imunoterapi sel CAR/TCR untuk mengendalikan virus penyebab Covid-19 dan melindungi pasien dari efek simptomatiknya,” tandasnya.