Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asal Jepang, Kasoku menawarkan kamar hotel kosong bagi pasangan untuk menjauh menghindari keretakan dalam suatu hubungan akibat kebijakan karantina untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Dilansir dari Insider.com, Keisuke Arai, Kepala Pariwisata Kasoku, mengungkapkan pihaknya ingin mencegah orang-orang bercerai dengan pasangannya.
"Gagasan di balik penyewaan liburan adalah agar pasangan yang sudah menikah dapat memperoleh waktu dan ruang yang sangat dibutuhkan untuk memikirkan hubungan mereka,” katanya pada Rabu (6/5/2020).
Dia menuturkan dirinya tercetus memulai usaha tersebut lantaran mengalami sendiri pertengkaran dengan pasangannya selama masa karantina. Pertengkaran tersebut lebih sering dibandingkan dengan masa sebelum karantina.
Apa yang dialami oleh Arai dan pasangannya ternyata juga dialami oleh banyak pasangan lainnya. Kombinasi stres dan waktu bersama yang dipaksakan oleh kebijakan karantina telah menyebabkan keretakan dalam hubungan bagi beberapa pasangan.
Kondisi tersebut bahkan menyebabkan kecenderungan orang untuk marah-marah tentang pasangan mereka dan menumpahkannya di media sosial, menimbulkan hastag #coronadivorce.
"Kami ingin orang mengambil tempat untuk merenungkan apa yang tidak berhasil dalam hubungan mereka," katanya.
Perusahaan juga akan menyediakan ruang bagi perempuan mencari tempat aman karena menghadapi kekerasan dalam rumah tangga. Tingkat kekerasan dalam rumah tangga telah meningkat secara stabil di seluruh dunia selama pandemi.
Kasuko menawarkan 500 kamar hotel kosong di seluruh Jepang dengan durasi waktu penyewaan dari 1 hari sampai dengan 6 bulan. Tarif kamar berkisar 4.000 yen atau sekitar US$37 dan 90.000 yen atau US$844 per bulan.
Selain menawarkan ruang bagi pasangan untuk mendapatkan ruang yang dibutuhkan oleh pasangan satu sama lain, Kasoku juga akan bermitra dengan konseling perceraian untuk membantu pasangan yang membutuhkan bantuan dengan masalah perkawinan yang lebih serius yang muncul selama pandemi.
Sejauh ini, Arai mengatakan bahwa dia mendapatkan lebih dari 140 permintaan kamar dan 37 orang yang benar-benar menyewa unit - terutama wanita berusia 30-an dan 40-an.
Dia mengatakan para penyewa tersebut mencari waktu untuk menjauh dari pasangan mereka atau sekadar tempat yang tenang untuk bekerja dari jarak jauh.