Bekerja dari rumah saat masa pandemi virus corona (Covid-19) /toplinestaffing.net
Fashion

Survei IBM: Pekerja Lebih Suka Bekerja Jarak Jauh Usai Pandemi

Nirmala Aninda
Rabu, 6 Mei 2020 - 12:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona telah menciptakan perubahan global terhadap cara orang menjalani kehidupan sehari-hari seperti bekerja, bersosialisasi hingga berbelanja kebutuhan dapur.

Meskipun tidak setiap perubahan gaya hidup yang terjadi selama pandemi akan melekat, sebagian besar pekerja berharap sistem kerja jarak jauh akan menjadi sebuah kebiasaan baru.

Dilansir melalui Business Insider pada Rabu (6/5/2020), sebuah survei yang dilakukan oleh IBM melaporkan bahwa 54 persen pekerja lebih suka bekerja dari jarak jauh.

IBM melakukan survei lebih dari 25.000 orang dewasa AS selama April untuk mencari tahu bagaimana Covid-19 telah mengubah perspektif mereka tentang berbagai topik termasuk bekerja dari rumah.

75 persen mengatakan mereka ingin terus bekerja dari rumah setidaknya dalam kapasitas parsial, sementara 40 persen responden mengatakan mereka menuntut manajemen tempat mereka bekerja harus memberi karyawan pilihan untuk sistem kerja jarak jauh.

Bekerja dari rumah tidak hanya populer sekarang, penelitian lain menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dari rumah secara full-time dilaporkan lebih menyukai pekerjaan mereka, 22 persen lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang tidak menghabiskan waktu bekerja dari rumah.

Bekerja dari jarak jauh juga merupakan pilihan yang menarik karena dapat membantu karyawan menghemat biaya sewa dan waktu perjalanan.

Ketika pekerja tidak harus melapor ke kantor, mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk bekerja dari rumah di luar atau pinggiran kota.

Di masa depan, pengusaha juga dapat menghemat uang dengan menyewa ruang yang lebih kecil, terutama karena para ahli memperkirakan kantor akan beralih dari tempat yang dikunjungi pekerja setiap hari, menjadi pusat untuk pertemuan penting dan area kerja kolaboratif.

Perubahan dalam preferensi kerja berjalan seiring dengan temuan IBM lainnya, yang menemukan bahwa orang lebih cenderung menggunakan kendaraan pribadi mengurangi bepergian dengan angkutan umum, ride sharing dan taksi.

Hampir 20 persen responden yang rutin menggunakan transportasi umum mengatakan mereka tidak akan lagi bepergian dengan metode tersebut, dan 28 persen lainnya mengatakan mereka akan lebih jarang menggunakan transportasi umum.

Sementara itu, 17 persen orang merespons bahwa mereka berencana untuk menggunakan kendaraan pribadi lebih sering .

Sementara itu, 1 dari 4 responden mengatakan bahwa mereka akan menggunakan kendaraan pribadi mereka sebagai moda transportasi utama akibat Covid-19.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro