Bisnis.com, JAKARTA - Ruangan yang cantik dengan kehadiran furnitur yang ditempatkan dengan tepat, pilihan jenis dan warna lantai juga dinding yang serasi, pengaturan sirkulasi cahaya dan udara yang baik, merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh para desainer interior.
Mereka menyulap ruang kosong menjadi penuh makna dan cerita melalui penghitungan yang sistematis dan terperinci. Kini, makin banyak pengguna jasa seperti hunian, hotel, perkantoran, hingga individu menggunakan layanan desainer interior untuk merancang estitka ruangan mereka.
Industri desain interior terus berkembang. Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Rohadi mengatakan bahwa industri ini terus bergerak seiring pertumbuhan pasar properti dan bangunan yang dalam beberapa tahun terakhir sedang masif, tak hanya di pulau Jawa tetapi juga pulau-pulau lainnya di Tanah Air.
Katalisatornya adalah pembangunan restoran, hotel, dan retail yang belakangan banyak berdiri di berbagai tempat. Itu baru dari sisi swasta. Pemerintah lain lagi, punya segudang proyek yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan pelaku desain interior.
Contoh yang bersinggungan langsung ialah pembangunan gedung-gedung baru milik pemerintah hingga fasilitas umum seperti bandara yang juga melibatkan desainer interior. Sementara yang tidak langsung bersinggungan tapi berpengaruh seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang memicu munculnya wilayah satelit baru.
Ketua HDII DKI Jakarta Rina Renville menambahkan bahwa industri desain interior di Indonesia yang terus terus berkembang, juga didukung oleh kesadaran masyarakat atau pengguna jasa tentang arti penting desain interior.
Menurutnya, saat ini tak jarang para pengguna jasa seperti pemilik apartemen atau hotel yang mulai mencari desainer interior papan atas untuk berkonsultasi dan menentukan desain ruangan mereka, agar tampil indah dan optimal.
Bahkan, Rina mengatakan di tingkat individu atau masyarakat umum juga saat ini mulai banyak yang telah menggunakan jasa desainer interior profesional untuk menata ruangan rumah dan apartemen mereka.
“Desainer interior saat ini proyeknya banyak, engga cuma di ibu kota tapi di luar Jawa juga pesat banget. Masyarakat juga semakin sadar desain sekarang ini jadi butuh konsultasi dari profesional seperti desainer interior,” katanya.
Namun demikian, kendati industri ini terus bergerak positif, Rohadi mengatakan bahwa industri desain interior perlu dukungan penuh pemerintah. Khususnya, dalam hal kompetensi profesi dan kompetensi khusus yang harus dihargai dan diberikan peluang tampil di dunia profesinya.
Dia menyebut, HDII saat ini setidaknya memiliki sekitar 1.600 anggota, tetapi yang tersertifikasi baru sekitar 200 desainer interior. Hal ini terjadi lantaran sertifikasi profesi yang dimiliki seringkali tidak dijadikan syarat dalam sebuah proyek dari pemerintahan maupun swasta.
Adapun, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Inovasi dan Kreativitas Josua Simanjuntak mengatakan bahwa pemerintah saat ini sudah mulai menyadari pentingnya peran desain interior.
Dia mengklaim pemerintahan dalam beberapa program infrastrukturnya yang membangun satu fasilitas telah melibatkan peran strategis dari desainer interior. Terkait sertifikasi, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan himpunan dan para pelaku industri kreatifnya.
Josua mengatakan bahwa apa yang sedang dilakukan pemerintah terkait desain interior saat ini adalah terus berusaha menciptakan ekosistem bagi desain interior agar hadir dan tumbuhnya para pelaku yang berkelas internasional.
Menurutnya, program yang akan dilaksanakan lebih mengarah pada penguatan keterampilan, promosi interior, dan mengkoneksikan para pelaku industrinya dengan berbagai proyek pekerjaan, ini untuk para desainer interior.
Sementara untuk mempopulerkan desain interior di tengah masyarakat, Josua menyebut pihaknya akan menyusun kegiatan yang berkelanjutan untuk mendekatkan pemahaman publik tentang industri kreatif ini, misalnya melalui optimalisasi media sosial.
“Kita ingin mendorong masyarakat lebih familiar dengan desain interior itu sendiri, selagi kita juga dorong para desainer [interior] agar mereka mampu bermain di level dunia. Kegiatan dan programnya terus dikoordinasikan dengan HDII,” katanya.
Kepada pemerintah, Rohadi meminta agar pihaknya dan para pelaku desain interior agar diberikan peluang, baik itu peluang untuk berkomunikasi atau peluang untuk dilibatkan, “Intinya harapan kami adalah peluang. Peluang apapun itu, kami siap,” kata Rohadi.
Pandemi Covid-19
Sementara itu, kondisi pandemi virus corona baru atau Covid-19 di Indonesia telah memengaruhi sebagian besar industri yang ada, tak terkecuali bagi industri desain interior.
Rina mengungkapkan, desain interior yang termasuk dalam jasa konstruksi atau pembangunan memang termasuk dalam satu sektor yang masih boleh beroperasi dengan sebaik mungkin penanganan pencegahan infeksi virus.
Namun demikian, dia menyebut bahwa sebagian besar proyek yang ada mengalami penundaan, tidak sampai dibatalkan. Sementara, hanya sedikit proyek baru yang masuk. Kendati begitu, dia optimistis ke depannya desain interior akan kembali bergairah.
Hal senada juga diutarakan oleh Rohadi. Menurutnya, masa setelah pandemi akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para desainer interior untuk membuat desain yang mampu mengatasi dan mengantisipasi masalah serupa di masa mendatang.
“Prediksi saya, ke depannya akan booming rehabilitasi dan renovasi di berbagai bangunan agar bisa mengantisipasi berbagai hal. Ini juga jadi pekerjaan rumah desainer interior untuk memastikan keseluruhan desain ruang yang baik. Penggunaan teknologi akan menjadi hal penting,” tandasnya.