Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Selandia Baru menyalurkan dana bantuan percepatan pengujian virus corona di Indonesia sebesar NZ$500.000 atau setara Rp4,5 miliar. Sumbangan tersebut diberikan langsung ke Lembaga Biologi Molekular Eijkman (LBME).
Diketahui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan Lembaga Eijkman sebagai salah satu laboratorium rujukan utama di Indonesia untuk pengujian Covid-19 pada 16 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah sampel Covid-19 yang dirujuk ke lembaga tersebut meningkat secara eksponensial. Namun, masih terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah tes sebagai upaya mempercepat respon.
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Dr. Jonathan Austin mengatakan agar sumbangan ini bisa membantu peningkatan kapasitas pengujian sampel Covid-19 dari 360 tes menjadi 1.000 tes per hari. Dengan demikian harapan Presiden Joko Widodo untuk mencapai sasaran 10.000 tes per hari dapat tercapai.
"Dukungan kami juga akan memungkinkan tenaga ahli dan teknisi Lembaga Eijkman untuk menggunakan mesin pengujian otomatis yang dapat menguji dalam jumlah besar dan menganalisa sampel-sampel tes untuk penelitian dan pengurutan genom Covid-19 lebih lanjut," sebut Austin melalui keterangan resmi, Rabu (20/5/2020).
Lembaga Eijkman baru-baru ini menyelesaikan urutan genom lengkap pertama sampel Covid-19 dari Indonesia. Pengurutan genom memainkan peranan penting untuk memandu upaya pengembangan medis dan penemuan vaksin global, dengan memberikan informasi tentang asal virus dan mutasinya.
Profesor Amin Soebandrio, Ketua Lembaga Bilogi Molekular Eijkman mengatakan ketersediaan reagen dan bahan habis pakai untuk mesin yang dapat memproduksi dalam jumlah yang besar sangatlah penting bagi percepatan tes Covid-19 di Indonesia dan untuk memberikan diagnosis yang akurat dan dapat diandalkan.
Oleh karena itu, dukungan Selandia Baru terhadap hal ini menurutnya sangat tepat waktu dan perlu dihargai. Sekedar informasi, pemerintah Selandia Baru sebelumnya memberikan kontribusi awal pengujian virus corona untuk Indonesia senilai NZ$150,000 atau Rp1,3 miliar.