Bisnis.com, JAKARTA - Kutu penghisap darah 'mutan' baru telah ditemukan di Rusia di tengah lonjakan korban gigitan kutu. Di satu wilayah Siberia, dilaporkan ada 428 kali lebih banyak dari biasanya.
Dan para ilmuwan sekarang dilaporkan telah menemukan bentuk mutan dari arakhnida yang dikatakan memiliki 'kualitas terburuk' dari dua bentuk kutu yang umum ditemukan di Rusia.
Timbulnya mutan ini juga memicu kekhawatiran yang semakin besar bahwa rumah sakit di Siberia yang berpenduduk jarang kehabisan vaksin dan obat-obatan untuk jenis-jenis penyakit yang dapat ditimbulkan kutu pada manusia yang mereka gigit.
Ini termasuk ensefalitis - peradangan otak yang diperkirakan telah membunuh lebih dari 150.000 pada tahun 2015 - dan penyakit Lyme yang sering melemahkan jika tidak diobati. Skala timbulnya mutan ini telah membuat beberapa rumah sakit - yang sudah kewalahan dengan meningkatnya jumlah kematian dan infeksi virus corona - tanpa vaksin dan obat-obatan.
Dikutip dari Dailymail.co.uk, Selasa (2/6/2020), Di wilayah Krasnoyarsk, di Rusia tengah, petugas medis melaporkan 8.215 kasus gigitan kutu termasuk 2.125 termasuk anak-anak. Pinggiran kota Krasnoyarsk dipenuhi dengan 214 ticks per kilometer persegi, dibandingkan dengan angka 'aman' 0,5.
Hampir dua persen membawa ensefalitis viral tick-borne, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, dengan sepertiga mampu menularkan tick-borne borreliosis - atau penyakit Lyme, menyerang sendi, jantung, dan sistem saraf.
Baca Juga Tips Bahagia Saat Pandemi Virus Corona |
---|
Di antara laporan itu termasuk penyebutan kutu 'mutan', yang menggabungkan 'kualitas terburuk' dari dua jenis kutu Rusia yang umum - Ixodes persulcatus, kutu taiga, dan kutu Pavlovsky atau Far Eastern yang 'jahat'.
Kutu menempel pada manusia dari rumput panjang dan pendek sebelum menemukan tempat untuk menggigit korban mereka, dari mana mereka menghisap darah. 'Sejumlah besar hibrida antar spesies' yang menghasilkan 'keturunan subur' telah menginvasi Novosibirsk dan daerah Tomsk, kata Dr Nina Tikhunova, dari Institut Biologi Kimia dan Kedokteran Fundamental, Novosibirsk.
Musim dingin yang ringan dipandang sebagai alasan utama kenaikan angka kutu. Kutu mutan 'mampu membawa agen infeksius yang terkait dengan kedua spesies induk'. Gigitan kutu yang dihasilkan 'sangat tidak menyenangkan bagi orang-orang', katanya.
Setiap orang yang digigit kutu harus mencari bantuan medis untuk memeriksa apakah makhluk itu terinfeksi. Novosibirsk telah melihat lonjakan 150 persen pada orang yang mencari bantuan medis setelah menderita gigitan dari kutu 'aktif tidak normal' yang menggigit di bawah kulit ke dalam pembuluh darah.
Sebanyak 22 orang telah dirawat di rumah sakit yang diduga menderita ensefalitis. Di wilayah Sverdlovsk di Ural, 17.242 orang telah digigit kutu, di antaranya 4.334 anak-anak, dengan 36 persen dikatakan memiliki penyakit Lyme.