Bisnis.com, JAKARTA - Tumbuh kembang anak yang berusia kurang dari 5 tahun dibagi dalam dua tahap. Untuk menciptakan tumbuh kembang anak yang optimal, maka peran orang tua sangat penting.
Psikolog klinis, Ratih Ibrahim mengungkapkan bahwa perkembangan toddler berada pada usia 1 tahun--3 tahun dan pra-sekolah pada usia 3 tahun-5 tahun. Biasanya pada tahapan ini, anak mencapai kemandirian tertentu dan mulai membangun otonomi pribadi.
"Berikan anak ruang untuk bereksplorasi. Jangan terlalu banyak menahan dan menghukum anak. Ini akan membuat anak malu dan ragu," ungkapnya dalam diskusi virtual, Senin (15/6/2020).
Selama periode ini, orang tua harus membuat sebuah keputusan yang tegas, yakni mereka bersikap protektif tetapi tetap tidak boleh overprotektif. Bagi orang tua, ini akan menjadi hal sulit, tetapi perlu diingat, ini akan sangat memengaruhi perkembangan si kecil.
Selain itu, anak juga akan mengembangkan kesadaran pengendalian diri mereka, jika ia merasa dirinya mendapat kesempatan dan support untuk melakukan apa yang dia inginkan. Namun ingat, hal tersebut tetap dalam pengawasan orang tua.
Bila orang tua selalu memberikan dukungan, maka anak akan tumbuh dengan sifat percaya diri dan selalu yakin akan kemampuan dan keputusannya. Sebaliknya jika orang tua terlalu banyak melarang anak dan tidak sabar saat menghadapinya, maka akan timbul perasaan ragu terhadap kemampuan diri sendiri si kecil.
Sementara itu, jika anak berada pada tahapan pra-sekolah dengan usia 3 tahun-5 tahun, maka biasanya anak akan belajar tanggung jawab. Bila orang tua terlalu banyak menuntut maka anak bisa sangat merasa bersalah.
Pada periode ini, anak akan banyak melontarkan pertanyaan secara berulang-ulang. Sebagian orang tua menganggap pertanyaan anak adalah hal sepele dan meminta untuk berhenti bertanya. Namun, kondisi ini akan membuat anak merasa semakin bersalah. Sebagai orang tua, maka harus menjawab dengan sabar.