Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat, tak terkecuali dalam industri pariwisata.
Pada masa kenormalan baru ini, sejumlah aktivitas pariwisata yang berkaitan dengan alam seperti hiking dan aktivitas gunung lainnya, diperkirakan akan lebih diminati masyarakat.
"Kita tidak bisa menghindari keberadaan Covid-19, tapi setelah ini pariwisata pasti akan booming. Terutama dalam aktivitas berbasis alam, mereka akan lebih memilih pariwisata yang berkelanjutan," kata ujar Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, seperti dikutip dari kemeparekraf.go.id, Rabu (17/6/2020).
Untuk itulah, dia mendorong para pemandu wisata gunung dan instruktur pemandu wisata gunung di Indonesia untuk lebih meningkatkan kompetensi guna menghadapi tantangan di era kenormalan baru.
Pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf berkomitmen untuk terus memfasilitasi dengan memberikan pelatihan secara daring bekerjasama dengan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI).
"Kita harus solid dan bersatu, bersama-sama menciptakan kualitas layanan. Indonesia punya keindahan alam dan gunung yang tidak kalah dengan negara-negara lain, karena itu harus didukung dengan sumber daya manusia yang baik," kata Wisnu.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Inventure Indonesia yang menyebutkan bahwa wisata alam akan menjadi tren popular yang digemari masyarakat dalam kondisi new normal.
Yuswohady, Managing Partner Inventure Indonesia mengatakan, pada tahap awal pemulihan setelah pandemi, kejenuhan akibat di rumah saja akan mendorong wisatawan jalan-jalan ke luar rumah untuk menikmati udara segar dan keindahan alam.
“Wisata alam berbasis adventure atau petualangan makin digemari, khususnya dalam group kecil dengan aktivitas yang dinamis seperti trekking, snorkeling, diving, hiking, dan lainnya,” tuturnya.
Banyaknya masyarakat yang memilih wisata alam karena alam memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan tetapi rendah risiko. Selain itu, dengan melakukan wisata alam, seseorang akan lebih memiliki keleluasaan untuk menerapkan physical distancing dengan wisatawan lainnya.
