Bisnis.com, JAKARTA -- Pegipegi melakukan riset perilaku traveler saat normal baru dengan hasil yang menyatakan hanya 67% orang Indonesia yang tetap mau melakukan wisata.
Telah tiga bulan berlaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia. Pembatasan itu bertujuan agar sebagian besar masyarakat menunda agenda bepergian demi memutus rantai virus Corona.
Kini dalam masa integrasi ke kehidupan biasa dan berdamai dengan Covid-19, masyarakat mulai menerapkan kebiasaan normal baru. Antara lain mengenakan masker kemanapun dan memperhatikan higienitas
Bagi pecinta traveling, tentu keadaan ini membangun kerinduan untuk berpetualang kembali. Pada masa normal baru ini, tentu akan ada perbedaan bagaimana kita memilih, mempersiapkan, hingga melakukan traveling.
Guna mengetahui perbedaan perilaku traveling saat new normal, Pegipegi melakukan riset kepada lebih dari 900 responden yang tersebar di seluruh Indonesia pada 8 - 12 Juni 2020.
Dikutip berdasarkan riset yang dilakukan Pegipegi, Senin (22/6/2020), ada sebanyak 67 orang Indonesia tertarik untuk bepergian di era new normal, sementara 33 persen sisanya belum merencanakan bepergian.
Setelah situasi normal baru diberlakukan, barulah sebanyak 73 persen orang berencana untuk bepergian dalam kurun waktu 2 bulan ke depan. Kebanyakan dari responden memilih keperluan keluarga sebanyak 33% persen disusul dengan traveling sebagai sarana refreshing sebanyak 26 persen.
Alasan lain yang disebutkan sebagai tujuan traveling adalah untuk urusan bisnis dan pendidikan. Bagi mereka yang berencana traveling, sebanyak masing-masing 31 persen ingin bepergian bersama pasangan dan solo traveling, bersama keluarga besar 28 persen dan bersama teman 9 persen. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat memang merindukan traveling kembali.
Dalam riset tersebut, diketahui sebanyak 47 persen orang Indonesia menjadikan harga atau biaya sebagai faktor terpenting untuk mendukung rencana bepergian di era new normal. Disusul dengan faktor kebersihan 29 persen dan kemudahan untuk reschedule dan refund 18 persen.
Beberapa responden juga menyebutkan bahwa keamanan dan protokol terkait Covid-19 di area publik juga menjadi faktor penting bagi mereka.
Artinya, masyarakat saat ini sangat peduli dengan protokol kesehatan yang harus diperhatikan pada saat bepergian pada situasi new normal, karena situasi ini bukan berarti mengendurkan proteksi diri terhadap kemungkinan terpapar atau memaparkan virus Covid-19.
Bagi mereka yang berencana untuk traveling, 91 persen responden menjadikan destinasi domestik menjadi pilihan utama. Adapun Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta menjadi 3 kota besar yang paling diminati.
Meski begitu banyak dari responden yang memilih kota lain sebagai tujuan seperti; Surabaya, Bali, Semarang, Padang, Palembang, hingga Sabang. Sedikitnya 9 persen mainnya memilih untuk traveling ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan beberapa negara lainnya seperti Arab Saudi, Australia, Korea, dan Belanda.
Angka ini menunjukan bahwa masyarakat memilih destinasi yang relatif lebih dekat dan mudah dijangkau pada situasi new normal.
Hasil riset juga menunjukan bahwa wisata alam dan kuliner menjadi tujuan yang paling banyak diminati.
Terkait moda transportasi yang paling banyak dipilih adalah pesawat sebanyak 53 persen, disusul kendaraan pribadi 27 persen, kereta api 16 persen, dan bus sebanyak 4 persen. Sementara untuk pilihan akomodasi, 49 persen memilih akomodasi dengan rentang budget sekitar Rp250.000 - Rp500.000 per malam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk bepergian kembali terutama menikmati destinasi domestik Indonesia.
Serlina Wijaya, selaku Chief Marketing Officer Pegipegi mengatakan, pihaknya memahami masyarakat sejauh ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap di rumah dan menunda bepergian demi keamanan dan kesehatan bersama.
Pada masa transisi ini Pegipegi melihat keinginan untuk bepergian mulai meningkat. Oleh sebab itu, Pegipegi memberikan penawaran berupa diskon untuk menikmati destinasi domestik dengan diskon staycation hingga 20%.
"Kami juga menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah ketika bepergian," ujar Serlina.