Bisnis.com, JAKARTA -- Sutradara film Richard Curtis adalah satu di antara 83 jutawan lainnya yang menuntut agar dirinya dapat segera, secara substansial dan permanen dikenakan pajak lebih banyak untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dari virus corona
Curtis, 63 tahun, yang merupakan sutradara di balik film populer seperti "Love Actually" dan "Four Weddings and a Funeral", dilaporkan memiliki kekayaan hampir mencapai 24 juta poundsterling.
Dia adalah bagian dari kelompok yang disebut "Millionaires for Humanity," yang telah menandatangani surat terbuka yang mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk membuat miliarder berkontribusi lebih secara finansial.
Ahli waris Disney, Abigail Disney dan salah satu pendiri Ben and Jerry, Jerry Greenfield juga terlibat.
"Mereka semua mengatakan menaikkan pajak pada orang kaya adalah satu-satunya pilihan, dan kemanusiaan lebih penting daripada uang," ujar mereka seperti dikutip melalui Sky News, Selasa (14/7).
Ada 46,8 juta jutawan di seluruh dunia, menurut laporan baru-baru ini oleh perusahaan jasa keuangan Credit Suisse, dan mereka memiliki hampir setengah dari kekayaan global dunia.
Millionaires for Humanity mengatakan masalah yang disebabkan oleh pandemi virus corona tidak dapat diselesaikan hanya dengan dana amal.
Mereka menambahkan, para pemimpin di pemerintahan harus mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan dana yang kita butuhkan dan membelanjakannya secara adil.
"Kami dapat memastikan bahwa kami cukup mampu untuk mendanai sistem kesehatan, sekolah, dan keamanan melalui kenaikan pajak permanen untuk orang-orang terkaya di planet ini. Kami berhutang besar kepada orang-orang yang bekerja di garis depan pertempuran global ini. Sebagian besar pekerja penting dibayar sangat rendah untuk beban yang mereka bawa," ujar kelompok itu.
Mereka juga menggarisbawahi, bahwa di garis terdepan pertarungan ini adalah pekerja perawatan kesehatan kita, yang 70% di antaranya adalah wanita.
Beberapa orang super kaya di dunia telah menyumbangkan uang untuk membantu perang ekonomi melawan virus, termasuk pendiri Microsoft Bill Gates dan pendiri Twitter Jack Dorsey.