Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Meksiko mendorong wisatawan untuk mengunjungi negaranya meskipun terdapat lebih dari 345.000 kasus positif virus corona (Covid-19).
Dilansir dari Express, pada Selasa (21/7/2020), Meksiko tidak pernah secara resmi menutup perbatasannya, tetapi beberapa daerah sekarang bermitra dengan World Travel and Tourism Council (WTTC) agar mendapatkan "Stempel Perjalanan Aman" untuk mendorong wisatawan berkunjung.
Negara ini telah memiliki hampir 350.000 kasus positif Covid-19, dan lebih dari 39.000 kematian. Angka kasus positif Covid-19 yang tinggi di Meksiko telah memukul sektor pariwisata dengan sangat keras.
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyebutkan sektor pariwisata memberikan kontribusi 8,5 persen terhadap PDB Meksiko.
Kemudian, ada 4,5 juta orang yang mencari nafkah dari industri pariwisata Meksiko.
Dalam rangka menggairahkan kembali sektor pariwisata, otoritas membuka kembali sektor pariwisata dan Cancun adalah salah satu kota pertama yang dibuka kembali untuk wisatawan.
Hanya saja, kapasitas penerbangan internasional beroperasi semakin berkurang.
Christian Pastrana, Direktur Urusan Publik Aeromexico, mengatakan bahwa pemulihan negara itu bisa memakan waktu lama untuk pulih. Pemulihan tidak akan cepat. Industri perjalanan telah menjadi salah satu yang paling terpukul.
“Sektor hotel, restoran, seluruh rantai terkait dengan perjalanan. Kami tidak berharap itu akan mudah, tetapi kami harus menemukan kembali banyak hal dan menjadi lebih efisien, optimis, dan kreatif," katanya.
Di atas segala hal, lanjutnya pihaknya selalu menempatkan keselamatan publik sebagai prioritas utama.
Jadi, siapa pun yang tiba di negara itu dengan pesawat akan diperiksa suhu badannya di semua bandara internasional sebelum diizinkan masuk untuk tujuan pariwisata.
Sementara itu, FCO memberi nasihat terhadap warga negara Inggris yang bepergian ke Meksiko.
Siapa pun yang kembali ke Inggris dari Meksiko harus “memberikan rincian perjalanan dan kontak Anda," katanya.
Situs web FCO menambahkan individu juga harus mengisolasi diri sendiri di tempatnya tinggal selama 14 hari pertama setelah tiba, kecuali individu tersebut bepergian dari negara atau wilayah tertentu.
