Bisnis.com, JAKARTA –Setiap anak memiliki pertumbuhan masing-masing dan setiap orangtua wajib mengamati perkembangan anak.
Anna Surti Ariani, Psikolog dan Ketua Ikatan Psikologi Klinis Jakarta mengatakan bermain tidak hanya penting bagi tumbuh kembang anak. Pasalnya, bermain memberikan banyak manfaat, seperti memperkaya wawasan tentang solusi masalah, meningkatkan rasa keberhasilan, mengasah koordinasi motorik, dan mengasah kemampuan sosial.
Anna mengutip dari Michelle Capurso dalam sebuah penelitian pada tahun 2016, salah satu manfaat dari bermain bagi anak adalah meningkatkan kemampuan untuk coping yang merupakan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan atau masalah dengan baik dan tenang.
“Tantangan yang akan dihadapi anak-anak kita di masa depan tidak sama dengan yang kita hadapi sekarang. Mereka perlu dibekali bukan saja dari segi akademis, tapi juga dari segi kreativitas, karakter dan kemampuan bersosialisasi yang bisa didapat dari bermain,” jelas Anna.
Anna pun memerinci, bahwa terdapat tiga konsep penting seputar dunia bermain anak. Pertama, ‘Mainan’ yaitu alat yang digunakan, bisa merupakan hasil karya anak. Kedua, ‘permainan’ yaitu aktivitas yang diciptakan, bisa membutuhkan mainan ataupun tanpa mainan. Ketiga, ‘bermain’ yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak.
“Yang betul-betul memberikan manfaat buat anak bukanlah mainan atau permainan, namun proses bermain yang dilakukan anak. Orang tua bisa membantu anak untuk menciptakan mainan, mengusulkan permainan yang akan dilakukan, dan bermain bersama anak. Dengan demikian, anak bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya,” lanjut Anna.
Sementara itu, Artika Sari Devi mantan Putri Indonesia mengatakan di tengah penerapan sekolah virtual dan anak disarankan untuk tetap di rumah, waktu bermain semakin penting. Tidak hanya sebagai momen istirahat anak di sela-sela sekolah virtual tetapi juga pengganti manfaat bermain yang biasa mereka dapatkan ketika di sekolah, seperti kreatifitas, pembangunan karakter dan kemampuan bersosialisasi.
“Apalagi sekolah virtual telah menuntut anak untuk selalu on screen, sehingga bermain menjadi momen tepat untuk mengurangi screen time anak. Jadi, saya dan Mas Baim sangat membebaskan anak bermain, bahkan kami yang menginisiasi waktu bermain yang berkualitas bersama anak,” ujar istri Baim dan ibu dari Abbey (10 tahun) dan Zoey (7 tahun).
Artika mengaku sangat memahami pentingnya bermain dan juga istirahat agar seimbang. Untuk itu, Artika bersama suami mengaku sudah mengatur jadwal anak-anak dengan baik, misalnya, waktu istirahat, bermain, belajar, berkumpul bersama dan lainnya dengan proporsi yang cukup, terutama saat sekolah virtual.
“Kami ada ruang bermain khusus untuk anak-anak dimana mereka biasanya bermain DIY menggunakan barang bekas yang ada di rumah, role play & dress up sebagai princess, dan hindari bermain gadget. Kami bebaskan mereka mau bermain apa saja, karena dengan bermain saya paham ada manfaat yang mereka dapatkan,” tambah Artika.
Artika juga bercerita, pada saat bermain, apa pun bisa menjadi stimulus kreativitas termasuk jajanan. Bagi dia, memilih jajanan yang baik tidak hanya rasanya yang mereka suka tapi juga baik untuk mereka. Oleh sebab itu, es Paddle Pop diyakini menjawab kebutuhan karena tidak hanya disukai anak-anak suka tetapi juga orang dewasa.