Katedral Notre Dame di Paris/Wikipedia
Travel

Organ Katedral Notre Dame Diperbaiki Setelah Kebakaran 2019

Nirmala Aninda
Senin, 3 Agustus 2020 - 20:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pekerjaan untuk membongkar dan memperbaiki organ besar di Katedral Notre Dame di Paris, yang lolos dari kerusakan serius setelah kebakaran hebat pada April 2019, sudah dimulai.

Instrumen itu, yang diyakini sebagai yang terbesar di Prancis, selamat dari nyala api yang mengancam untuk menghancurkan bangunan serta beberapa galon air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Meski demikian, para ahli mengatakan organ tersebut mengalami kerusakan akibat panas dan tertimpa debu dari 460 ton genteng timbal atap katedral dan puncak menara yang terbakar.

Dengan atap hancur dan bagian dalam katedral terbuka, organ besar itu juga menderita gelombang panas pada musim panas lalu.

Dilansir melalui Guardian, Senin (3/8/2020), para pekerja mulai membongkar instrumen yang terdiri dari 8.000 pipa, lima keyboard, dan 109 stop yang terletak di bawah jendela di sebelah barat katedral.

Pipa-pipa organ ini akan dibersihkan dan diperbaiki secara individual. Vincent Dubois, salah satu dari tiga organis katedral, mengatakan instrumen itu sangat luar biasa.

"Semakin tinggi nadanya, semakin penuh dan semakin bulat suaranya. Itu adalah suara yang sangat hangat dengan 120 nada instrumen. Jika Anda menambahkan akustik dari tempat ini, organ memberikan suara yang benar-benar tidak biasa, yang tidak ada di tempat lain. Inilah yang membuat instrumen ini sangat terkenal, ” katanya kepada RFI.

Perbaikan dan pembersihan ini dilakukan agar organ yang berdiri setinggi 16 meter itu dapat dimainkan kembali pada 16 April 2024 atau tepat lima tahun sejak kebakaran. Ini merupakan harapan yang diungkapkan oleh Presiden Emmanuel Macron pada malam pasca kebakaran.

Perbaikan organ ini akan butuh waktu enam bulan untuk menyelaraskan dan mengharmonisasikan setiap bagian instrumennya.

Bulan lalu, Élysée Palace mengumumkan bahwa katedral abad ke-12 itu akan dibangun dengan bentuk asal seperti sebelum kebakaran.

Setelah kebakaran Macron sempat menyarankan agar monumen itu dapat direnovasi dengan gaya arsitektur kontemporer yang mengarah pada segala macam saran liar, termasuk puncak kaca dan kolam renang di puncak gedung.

Namun, setelah pertemuan dengan Komisi Warisan dan Arsitektur Nasional Prancos, presiden mengatakan dia menerima katedral harus dikembalikan ke desain awal.

Ini termasuk menara yang rubuh, tambahan Gotik yang diberikan pada bangunan katedral di abad ke-19 arsitek terkenal, Eugène Viollet-le-Duc.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro