Petugas medis mengecek peralatan kesehatan saat berada di ruangan isolasi Rumah Sakit Zainal Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/3/2020). Pemerintah Aceh menyediakan dua unit rumah sakit khusus , yakni Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh dan Rumah Sakit Cut Meutia, Lhokseumawe sebagai rujukan untuk penanganan pasien  terinfeksi virus Corona. ANTARA FOTO/Ampelsa
Health

Astaga! Ditemukan Virus Baru, Lebih Ganas dari Corona

Syaiful Millah
Senin, 10 Agustus 2020 - 15:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat China memperingatkan tentang penyakit pneumonia tidak diketahui yang fatal dengan tingkat kematian lebih tinggi dari virus corona Covid-19, dan menyebar di sejumlah negara di Asia.

Dilansir dari Express UK, Senin (10/8/2020) wilayah di Kazakhstan telah mengalami lonjakan besar dalam kasus penyakit sejak pertengahan Juni. Kementerian Kesehatan Kazakhstan mencatat lebih dari 32.000 kasus jenis pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui, dengan jumlah 451 kematian.

Kedutaan Besar China di Kazakhstan mengatakan bahwa negara tersebut mengalami lebih dari 1.700 kematian pada paruh pertama ini, beberapa di antaranya adalah warga China. Mereka menggambarkan penyakit itu sebagai unknown pneumonia.

Departemen Kesehatan Kazakhstan dilaporkan sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi virusnya. Adapun, warga China telah didesak untuk melindungi diri dengan cara yang sama seperti yang dilakukan terhadap virus corona.

Saul Kisikova, kepala departemen perawatan kesehatan di ibu kota Kazakhstan mengatakan bahwa ada sekitar 300 orang yang didiagnosis dengan pneumonia dan dirawat di rumah sakit setiap harinya.

Sementara itu Ayzha Yesmagambetova, kepala petugas kebersihan menyebut angka kematian akibat pneumonia telah meningkat pada Juni hingga empat kali lipat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, kasus penyakit Covid-19 di Kazakhstan hingga kini telah tercatat sebanyak 53.201 kasus infeksi dengan angka kematian mencapai 264 kasus. Negara tersebut telah memulai upaya lockdown sejak 16 Maret dan mulai melakukan pelonggaran pada 11 Mei.

Pada akhir pekan lalu, Kassym Jomart Yokayen, Presiden Kazakhstan mengumumkan pemberlakuan pembatasan sosial putaran kedua, setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut. Tercatat, pada Kamis pekan lalu ada lebih 1.900 kasus baru yang dilaporkan dalam sehari.

“Negara ini sebenarnya menghadapi gelombang kedua virus corona baru, ditambah dengan peningkatan besar dalam kasus pneumonia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro