Bu Tejo (mengenakan jilbab biru) sedang berdebat)
Entertainment

Bu Tejo dan Film Tilik Terbuka dengan Kritik yang Diberikan Publik

Rezha Hadyan
Rabu, 26 Agustus 2020 - 18:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bu Tejo yang menjadi pemeran utama film pendek berjudul "Tilik" belakangan ini sedang menjadi sorotan publik. Film tersebut mencuri perhatian publik setelah diunggah ke platform berbagi video YouTube pada 17 Agustus 2020 lalu.

Film berdurasi 32 menit itu bercerita tentang perjalanan sekumpulan ibu-ibu yang ingin menjenguk Bu Lurah di rumah sakit menggunakan truk bak terbuka. Hal yang lazim dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Indonesia, khususnya Yogyakarta.

Sepanjang perjalanan Bu Tejo tak henti-hentinya menyebarkan gosip tentang Dian, kembang desa. Gaya bicara dan ekspresi Bu Tejo saat bergosip itulah yang sukses membuat "Tilik" menjadi buah bibir.

Film karya rumah produksi Ravacana Films itu banyak menuai pujian. Bu Tejo dan ibu-ibu lainnya dalam rombongan tilik dinilai benar-benar menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia, terutama ibu-ibu yang gemar bergunjing.

Namun, tak sedikit pula yang memberikan kritik terhadap film yang dirilis pada 2018 itu. Mulai dari mempertegas stereotip perempuan sebagai penggunjing hingga disebut tidak mendidik.

bu tejo di film bu tejo
bu tejo di film bu tejo

Produser "Tilik" Elena Rosmeisara Tawaluyan mengatakan kritik terhadap film dia garap bersama sutradara Wahyu Agung Prasetyo dan penulis naskah Bagus Sumartono itu adalah hal biasa. Justru dia berharap publik tidak hanya memberikan pujian saja terhadap film tersebut.

"Ekosistem sinema yang sehat itu justru dengan begitu, ada karya, ada pujian, ada kritik, dan ada lain-lain begitu. Kompleks begitu, penting untuk dibahas," katanya ketika dihubungi oleh Bisnis pada Rabu (26/8/2020).

Menurut Elena, kritik yang diberikan publik kepada "Tilik" menjadi modal penting bagi pihaknya untuk berkarya di masa yang akan datang.

Kemudian, terkait dengan interpretasi publik yang berbeda-beda mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh "Tilik", Elena menyebut pihaknya tak ingin menggiring publik untuk menangkap pesan tertentu dari film tersebut.

"Setelah dirilis tentunya "Tilik" ini sudah sepenuhnya menjadi milik publik. Interpretasinya seperti apa tentu publik yang menginterpretasikannya. Setiap karya, termasuk film panjang sekalipun bisa diinterpretasikan berbeda-beda, kami tidak mau menggiring ke arah tertentu," tuturnya.

bu tejo di filml tilik
bu tejo di filml tilik

Lebih lanjut, mengenai kepopuleran "Tilik" seperti saat ini, Elena menyebut bukanlah tanpa persiapan. Sebelum pihaknya memutuskan untuk mengunggah film tersebut ke YouTube, publikasi yang menggandeng influencer terlebih dahulu dilakukan.

"Sebelum dipublikasikan ke YouTube kami sudah menggandeng influencer  Mereka menonton film ini terlebih dahulu kemudian memberikan review yang jujur untuk film ini. [Kepopuleran] ini adalah hasil dari publikasi dan karya yang baik," ungkapnya.

Elena menambahkan sebelum ditayangkan di Youtube, "Tilik" sudah melanglang buana lewat beberapa festival film dan acara pemutaran yang digelar secara terbatas di kalangan pegiat film pendek.  Walaupun demikian, film tersebut menurutnya masih belum mampu menembus festival film pendek lantaran durasinya terlalu lama.

"Durasinya terlalu panjang dari standar film pendek yang biasanya 20 menitan. Oleh karena itu, sebelum di upload di YouTube film ini bisa dibilang belum tersebar secara luas," tutupnya.

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro