Bisnis.com, JAKARTA – Para peneliti di Prancis telah menemukan bahwa pasien yang menderita Covid-19 parah menunjukkan perubahan dalam kelas sel kekebalan yang dikenal dengan nama sel T. Studi menunjukkan bahwa memantau aktivitas sel ini di dalam darah dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit.
Sementara kebanyakan pasien dengan Covid-19 mengalami gejala yang relatif ringan, beberapa pasien mengalami respons peradangan parah yang dapat merusak paru-paru dan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Namun, sistem kekebalan dan molekul inflamasi yang bertanggung jawab untuk ARDS dan terkait dengan Covid-19 masih belum jelas. Sel T inkonvensional adalah kelas beragam sel kekebalan yang membantu mengontrol respons terhadap infeksi virus dan umumnya ditemukan di paru-paru.
“Meskipun demikian, peran sel T yang tidak konvensional dalam proses patofisiologis ARDS yang digerakkan oleh SARS-CoV-2 masih belum dieksplorasi,” kata Christophe Paget, peneliti INSERM Research for Respiratory Diseases, seperti dikutip News Medical Net, Senin (7/9).
Paget dan rekannya memeriksa 30 pasien yang dirawat di perawatan intensif dengan Covid019 parah dan membandingkan sel kekebalan dalam darah serta paru-paru mereka, dengan yang ditemukan pada sukarelawan sehat atau pasien di parah yang bukan Covid-19.
Para peneliti menemukan bahwa dua jenis sel T yang tidak konvensional – yang dikenal sebagai sel T invarian terkait mukosa (MAIT) dan sel T pembunuh alami invarian (INKT) – secara dramatis berkurang dalam darah pasien dengan Covid-19 parh.
Namun, jumlah sel MAIT meningkat di saluran udara pasien, yang menunjukkan bahwa sel-sel ini mungkin berpindah dari darah ke paru-paru untuk mengontrol respons terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang terjadi.
Sel MAIT dan INKT pasien Covid-19 ditemukan sangat aktif dan menghasilkan kumpulan molekul inflamasi yang berbeda. Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan sel MAIT dan INKT yang sirkulasinya aktif, kurang rentan terhadap hipoksemia.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua sel itu memainkan peranan penting dalam kasus Covid-19 parah. Namun demikian, fungsi yang tepat dan mekanisme terkaitnya masih belum diketahui secara pasti dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
“Secara keseluruhan, temuan kami mendorong studi lebih lanjut tentang sel MAIT dan INKT pada ARDS yang diinduksi SARS-CoV-2 untuk menilai potensi mereka sebagai biomarker atau target untuk strategi intervensi kekebalan,” tandas Paget.