Bisnis.com, JAKARTA – Ahli virologi dari China yang selama ini bersembunyi karena khawatir akan keselamatannya, muncul kembali ke depan publik dan membuat klaim bahwa dia memiliki bukti ilmiah yang bisa membuktikan Covid-19 merupakan buatan manusia di laboratorium di China.
Li Meng Yan, ilmuwan yang mengatakan bahwa dia melakukan beberapa penelitian awal tentang Covid-19 tahun lalu, kembali tampil di hadapan publik melalui sebuah wawancara dalam acara bincang-bincang Inggris bernama Loose Women pada akhir pekan lalu.
Ketika ditanya dari tentang asal muasal virus corona baru yang telah menyebabkan infeksi terhadap puluhan juta orang di dunia, Yan mengatakan bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan dan laboratorium itu dikendalikan oleh pemerintah China.
Dia bersikeras bahwa laporan yang menyebut virus corona berasal dari pasar basah di Wuhan hanya merupakan kedok, “Hal pertama ialah pasar di Wuhan ... itu adalah tabir asap dan virus ini bukan dari awal. Kecerdasannya dari CDC di China, dari dokter setempat,” katanya seperti dikutip New York Post, Senin (14/9).
Ahli virologi itu juga sebelumnya menuduh Beijing telah berbohong ketika mengetahui tentang virus pembunuh itu dan terlibat dalam upaya menutup-nutupi pekerjaannya secara ekstensif.
Dia mengatakan bahwa mantan pengawasnya di Hong Kong School of Public Health yang merupakan laboratorium rujukan untuk World Health Organization, membungkamnya ketika dia mencoba memberi peringatan tentang penularan dari manusia ke manusia.
Pada April lalu, Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat untuk mengamankan diri dan meningkatkan kesadaran orang tentang pandemi. Saat ini, dia mengaku tengah berencana merilis bukti ilmiah untuk membuktikan klaimnya tentang asal muasal virus.
“Urutan genom seperti sidik jari manusia. Jadi berdasarkan ini, Anda dapat mengidentifikasi hal-hal tersebut. Saya menggunakan bukti ... untuk memberi tahu orang-orang bagaimana virus datang dari lab di China, dan kenapa hanya mereka yang bisa membuatnya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa dengan bukti itu, siapapun bahkan orang yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang biologi akan dapat membacanya. Setelah itu, mengidentifikasi dan memverifikasinya sendiri.
Menurutnya sangat penting untuk dunia mengetahui asal usul dari virus tersebut. Jika tidak begitu, dia menyebut akan sulit mengatasi virus yang telah mengancam nyawa banyak orang. Oleh sebab itu, dia kembali menampilkan diri untuk membuka apa yang diketahuinya.
Yan juga mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari China, informasinya telah dihapus dari basis data pemerintah, “Mereka menghapus semua informasi saya. Mereka telah merekrut orang untuk menyebarkan rumor dan menyatakan bahwa saya pembohong,” katanya.
Adapun, Direktur Wuhan Institute of Virology Yuan Zhiming sebelumnya membantah laporan bahwa virus itu secara tidak sengaja menyebar dari fasilitasnya, “Tidak mungkin virus itu berasal dari kami,” katanya kepada media pemerintah.