Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar lansia mungkin mengalami pikun. Namun ternyata, penyakit ini juga bisa diderita kepada mereka yang berusia muda.
Pikun biasanya diartikan sebagai kondisi berkurangnya daya ingat atau memori. Banyak orang yang beranggapan pikun merupakan efek dari penuaan dan tidak bisa dicegah.
Dokter Spesialis Neurologi di RSUI, Pukovisa Prawiroharjo mengatakan pikun juga bisa menyerang orang yang masih berusia muda. Biasanya terjadi akibat trauma otak setelah kecelakaan, penggunaan NAPZA, atau akibat HIV. "Prevalensi demensia atau pikun penderita HIV tinggi," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (25/9/2020).
Baca Juga 3 Cara Berdamai Dengan Ibu Mertua |
---|
Oleh karena itu, penting untuk memiliki otak yang sehat. Pukovisa mengenalkan formula 4-4-2, suatu istilah untuk persyaratan otak tetap sehat.
Formula 4-4-2 terdiri dari kiper (modal awal yaitu berupa otak), bek (4 bebas pengganggu kesehatan otak diantaranya zat neurotoksik dan adiktif, penyakit kardiovaskular dan neurotoksik, pengalaman yang merusak otak, serta penyakit otak).
Kemudian gelandang (4 bahan baku optimal yaitu 4 hal yang dapat menjaga kesehatan otak diantaranya nutrisi, istirahat yang cukup, olahraga dan aktivitas seni, serta koleksi memori yang bernilai). Terakhir penyerang (2 karakter mulia yaitu berupa kecerdasan dan kreativitas).
Untuk mengenal gejala dini demensia atau pikun, Pukovisa membuat singkatan lalilulelo, yakni labil, linglung, lupa, lemot, dan logika menurun.
Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya melakukan pemeriksaan dini langsung ke dokter yang ahli. "Pikun bisa diobati terutama ketika masih dini," tukasnya.