Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 vaksin Covid-19 sudah memasuki tahap uji klinis fase 3 yakni fase akhir dengan uji coba pada manusia.
Angka itu berdasarkan data lanscape vaksin Covid-19 yang dipublikasikan organisasi kesehatan dunia WHO di laman resminya.
Sedangkan dua vaksin sudah memasuki uji klinis fase 2 yakni vaksin buatan Anhui Zhifei Longcom, Biopharmaceutical/Institute of Microbiology dan Chinese Academy of Sciences, serta vaksin yang dikembangkan oleh Curevac.
Dari ke sepuluh vaksin yang tengah masuk uji klinis tahap akhir itu, 4 vaksin menggunakan metode Non-Replicating Viral Vector, 3 vaksin menggunakan metode inactivated, 2 vaksin menggunakan RNA dan hanya vaksin Novavax yang menggunakan metdoe protein subunit.
Berikut 10 vaksin yang sedang memasuki uji klinis fase 3 tersebut
1. Sinovac buatan China
2. Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm
3. Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm
4. University of Oxford/AstraZeneca
5. CanSino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology
6. Gamaleya Research Institute
7. Janssen Pharmaceutical Companies
8. Novavax
9. Moderna/NIAID
10. BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer
WHO sendiri menuliskan dalam draft tersebut bahwa dokumen lanskap ini telah disiapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tujuan informasi hanya mengenai pandemi virus corona baru 2019-2020.
Pencantuman produk atau entitas tertentu dalam salah satu dokumen lanskap ini bukan merupakan, dan tidak akan dianggap atau ditafsirkan sebagai, persetujuan atau dukungan apa pun oleh WHO atas produk atau entitas tersebut.
Meskipun WHO mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memverifikasi keakuratan informasi yang disajikan dalam dokumen lanskap ini, WHO tidak membuat, dan dengan ini menyangkal semua) representasi dan jaminan mengenai keakuratan, kelengkapan, kesesuaian untuk tujuan tertentu, kualitas, keamanan, kemanjuran, dapat diperjualbelikan dan atau non-pelanggaran informasi apa pun yang disediakan dalam lanskap ini dokumen dan atau salah satu produk yang dirujuk di dalamnya.
WHO juga menyangkal setiap dan semua kewajiban atau tanggung jawab apa pun atas kematian, kecacatan, cedera, penderitaan, kehilangan, kerusakan, atau prasangka lainnya dalam bentuk apa pun yang mungkin timbul dari atau sehubungan dengan pengadaan, distribusi atau penggunaan produk apa pun yang termasuk dalam salah satu dokumen lanskap ini.