Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan di seluruh dunia terus melakukan penelitian tentang virus corona baru yang telah menyebabkan pandemi global. Salah satu topik yang banyak dikaji adalah tentang kemungkinan seseorang terinfeksi kembali virus yang sangat menular ini.
Dilansir dari Express UK, Rabu (14/10/2020) sebuah penelitian anyar yang diterbitkan di jurnal Lancet, seorang pria berusia 25 tahun dinyatakan positif terkena patogen itu dua kali. Laporan itu bahkan menyebut bahwa infeksi kedua yang dialami terbukti jauh lebih parah ketimbang yang pertama.
Pasien tersebut membutuhkan perawatan di rumah sakit setelah paru-parunya tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam tubuhnya. Studi ini menantang pemahaman yang ada tentang seberapa banyak kekebalan dapat dibangun terhadap virus.
Pasalnya, pria yang terinfeksi virus corona dua kali ini dilaporkan tidak memiliki masalah kesehatan atau kekebalan yang membuatnya menjadi rentan terhadap Covid-19. Para ilmuwan mengatakan pasien memiliki dua infeksi berbeda, dari infeksi pertama yang muncul kembali.
Perbandingan kode genetik virus yang diambil pada setiap kelompok gejala menunjukkan bahwa kode tersebut terlalu berbeda untuk disebabkan oleh infeksi yang sama.
Mark Pandori, penulis penelitian dari University of Nevada mengatakan bahwa penemuan dari penelitian mereka menandakan infeksi sebelumnya belum tentu melindungi tubuh dari infeksi di masa mendatang.
“Kemungkinan infeksi ulang dapat memiliki implikasi signifikan bagi pemahaman kita tentang kekebalan tubuh terhadap Covid-19,” tandasnya. Dia menambahkan bahwa ini juga akan berdampak pada bagaimana vaksin seharusnya dikembangkan.
Berdasarkan penelitiannya, Pandori juga mengatakan agar orang yang telah pulih dari infeksi tetap harus mematuhi pedoman protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial, mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
